Temukan Artikel Dan Pengertian Berbagai Bidang Ilmu Di Website Ini.

Showing posts with label Biologi. Show all posts
Showing posts with label Biologi. Show all posts

Sunday, 14 February 2016

Pengertian, Jenis Dan Struktur Asam Nukleat

Pengertian, Jenis Dan Struktur Asam Nukleat - Asam nukleat adalah senyawa organik kompleks yang ditemukan di semua organisme hidup. Asam nukleat ditemukan pada tahun 1869 oleh ahli biokimia Swiss Johann Friedrich Miescher (1844-1895). Miescher menemukan adanya senyawa organik yang tidak biasa dalam inti sel dan memberikan senyawa yang nama nuklein. Senyawa tidak biasa karena mengandung kedua nitrogen dan fosfor, selain karbon, hidrogen, dan oksigen. Nuklein adalah salah satu senyawa organik pertama yang telah ditemukan yang berisi kombinasi elemen. Meskipun penelitian kemudian menunjukkan bahwa berbagai bentuk nuklein terjadi di bagian lain dari sel, nama tetap dalam bentuk dimodifikasi oleh yang diketahui saat ini: asam nukleat.
Struktur asam Nukleat
Asam nukleat merupakan polimer, molekul yang sangat besar yang terdiri dari unit yang lebih kecil berulang kali lagi dan lagi. Unit-unit kecil yang polimer yang dibuat dikenal sebagai monomer. Dalam kasus asam nukleat, monomer yang disebut nukleotida.
  • Asam Amino: Salah satu senyawa sekitar dua lusin kimia dari mana protein dibuat. 
  • Sitoplasma: Cairan dalam sel yang mengelilingi inti dan kompartemen membran-tertutup lainnya. 
  • Helix ganda: Bentuk diambil oleh molekul DNA dalam inti. 
  • Rekayasa genetika: Manipulasi isi genetik dari suatu organisme untuk kepentingan analisis genetik atau untuk memproduksi atau memperbaiki suatu produk. 
  • Monomer: Sebuah molekul kecil yang dapat dikombinasikan dengan dirinya sendiri berkali-kali selama membuat molekul besar, polimer. 
  • Basa nitrogen: Sebuah komponen dari nukleotida dari asam nukleat yang dibuat. Ini terdiri dari cincin yang mengandung karbon, nitrogen, oksigen, dan hidrogen. 
  • Nukleotida: Unit dasar asam nukleat. Ini terdiri dari gula sederhana, gugus fosfat, dan basa nitrogen yang mengandung. 
  • Inti: Sebuah kompartemen dalam sel yang tertutup oleh membran dan yang berisi informasi genetik. 
  • Gugus fosfat: Pengelompokan atom satu atom fosfor dan empat oksigen yang terjadi pada nukleotida. 
  • Protein: Sebuah senyawa kimia kompleks yang terdiri dari banyak asam amino melekat satu sama lain yang penting untuk struktur dan fungsi semua sel hidup.

Jenis asam Nukleat

Asam nukleat merujuk pada seluruh kelas senyawa yang mencakup puluhan contoh yang berbeda. Fosfat (P) kelompok dalam semua asam nukleat yang persis sama. Namun, dua jenis gula yang ditemukan dalam asam nukleat. Salah satu jenis gula yang disebut deoksiribosa. Jenis lain disebut ribosa. Perbedaan antara dua senyawa adalah deoksiribosa berisi satu kurang oksigen (deoksi berarti “tanpa oksigen”) daripada ribosa. Asam nukleat yang berisi deoksiribosa gula disebut asam deoksiribonukleat, atau DNA; yang mengandung ribosa disebut asam ribonukleat, atau RNA.

Asam nukleat juga mengandung lima jenis basa nitrogen. Nama-nama mereka dasar dan singkatan yang digunakan bagi mereka yang adenin (A), sitosin (C), guanin (G), timin (T), dan urasil (U). Asam deoksiribonukleat semuanya mengandung empat pertama basa nitrogen ini: A, C, G, dan T. ribonukleat asam semuanya mengandung tiga pertama (A, C, G) dan urasil, tapi tidak timin.

Molekul DNA dan RNA berbeda satu sama lain, oleh karena itu, sehubungan dengan gula yang dikandungnya dan berkaitan dengan basa nitrogen yang dikandungnya. Mereka berbeda dalam dua hal penting lainnya: struktur fisik mereka dan peran mereka bermain dalam organisme hidup.


Sekian Pengertian, Jenis Dan Struktur Asam Nukleat, semoga bermanfaat!
Baca juga:
Pengertian Leukosit
Pengertian Katabolisme
Pengertian Sitoplasma

Pengertian Biokimia Menurut Para Ahli

Pengertian Biokimia - Biokimia adalah Bios = Yunani, artinya “hidup” “Kimia mahluk hidup; Kimia yang terjadi dan menjadi ciri kehidupan. Biokimia adalah kimia dari bahan-bahan dan proses-proses yang terjadi dalam tubuh mahluk hidup; sebagai upaya untuk memahami proses kehidupan dari sisi kimia.
 
Biokimia diusulkan pertama kali oleh Corl Neuberg pada tahun 1903. Biokimia adalah sains yang menjelaskan struktur dan fungsional makhluk hidup dalam lingkup kimia. Biokimia mengarahkan bidang penelitiannya pada struktur, fungsi, dan interaksi biologi pada makromolekul seperti karbohidrat, lipida (lemak), protein, asam nukleat yang berperan dalam kehidupan.
 
Sejarah Biokimia
Telah dipercaya bahwa segala sesuatu yang hidup adalah berasal darim sesuatu yang tak hidup. Kemudian, pada tahun 1828 Friedrich Wöhler mempublikasi sebuah karya tentang sintesis urea yang membuktikan bahwa senyawa organik dapat dihasilkan. Awal mula penelitian biokimia meliputi fotosintesis, respirasi, metabolisme nitrogen, dan asam nukleat. Secara khusus penemuan biokimia dijelaskan pada timeline berikut ini:
 
Louis Pasteur
Louis Pasteur merupakan saintis terkenal Perancis yang berperan besar pada penemuan fermentasi dan pentingnya enzim dalam proses tersebut. Louis Pasteur memberikan penjelasan tentang organisme aerob dan anaerob serta hubungannya dengan fermentasi.
 
Emil Fischer
Emil Fischer menemukan bahwa sistem pengikatan enzim dan substrat harus mempunyai bentuk yang sesuai. Dengan demikian, enzim dan substrat bisa saling mengunci. Pada tahun 1981, Fischer mengelusidasi konfigurasi D-glukosa yang sampai sekarang dipakai dalam bahasan kimia organik. Fischer juga menemukan cara pemisahan asam amino dari hidrolisat protein dan struktur primer protein.
 
Hans Adolf Krebs
Pada tahun 1932 Hans Krebs dab Kurt Heneleit mengusulkan siklus urea yang merupakan jalur siklus metabolik pertama yang ditemukan. Pada tahun 1937, Hans Krebs kembali menemukan siklus asam sitrat.
 
Embden, Meyerhof dan Parnas
Jalur glikolitik yang lengkap diusulkan oleh Gustav Embden, Otto Meyerhof, Carl Neuberg, Jacob Parnas, Otto Wrburg, Gerty Cori, dan Carl Cori. Glikolisis juga sering disebut sebagai jalur Embden-Meyerhof.
 
James Watson dan Francis Crick
Watson dan Crick mengusulkan model tiga dimensi DNA dan selanjutnya mengusulkan replikasi DNA. Penemuan ini dinilai sebagai yang terpenting dalam sejarah bioligi karena mengarahkan pada pengertian fungsi gen dalam konteks molekuler.
 
Har Gobind Khorana
Pada tahun 1964 Khorana berhasil mensintesis poliribonukleotida. Polimer tersebut digunakan sebagai template pada sintesis protein tanpa tanpa sel. Pada tahun 1966 Khoranaand Nirenberg mengelusidasi kode dan fungsi genetik yang lengkap dari kodon individual untuk masing0masing asam amino pada sintesis protein.
 
Anthoin Lavoisier
Penelitian klasiknya tentang oksidasi dan peranannya oleh oksigen mengarahkannya pada proses pembakaran dalam tubuh dan menyimpulkan oksigen digunakan dalam reaksi, karbondioksida terleminiasi dan panas gdihasilkan. Lavoisier juga dikenal sebagai bapak biokimia modern.


Sekian Pengertian Biokimia Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.
Baca Juga:

Monday, 8 February 2016

Pengertian Katabolisme

Apa Itu Katabolisme (Respirasi)? | Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim.
 
Penguraian suatu senyawa dapat menghasilkan energi. Energi kimia yang terdapat dalam senyawa tidak dapat digunakan secara langsung oleh sel. Energi akan diubah terlebih dahulu menjadi adenosin trifosfat (ATP) yang dapat digunakan oleh sel sebagai sumber energi terpakai.
 
Energi itu digunakan untuk melangsungkan reaksi-reaksi kimia, pertumbuhan, transportasi, reproduksi, dan merespons rangsangan.
 
Contoh katabolisme adalah proses pernafasan sel atau respirasi. Respirasi adalah proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Respirasi dilakukan oleh semua sel penyusun makhluk hidup, baik sel-sel tumbuhan, bakteri, protista, cendawan, maupun sel hewan dan manusia.
 
Respirasi dilakukan baik siang maupun malam. Ditinjau dari bentuknya respirasi terbagi dua macam, yaitu respirasi eksternal (luar) dan internal (dalam).
 
Respirasi eksternal meliputi proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida dan uap air antara makhluk hidup dengan lingkungannya, misalnya pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Respirasi internal disebut juga pernafasan seluler karena pernafasan ini terjadi di dalam sel, yaitu di dalam sitoplasma dan mitokondria. 
 
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, respirasi internal dibagi menjadi respirasi aerobik (memerlukan oksigen) dan respirasi anaerobik (tidak membutuhkan oksigen).


Sekian pengertian Katabolisme, semoga artikel ini dapat bermanfaat..
Baca juga:

Wednesday, 13 January 2016

Pengertian Rantai Makanan Dan Contohnya

Pengertian rantai makanan dan contohnya secara lengkap dapat dibaca di artikel ini. Rantai makanan adalah suatu peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan-urutan tertentu. Dalam rantai makanan terdapat makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan sebagai dekomposer (pengurai). Pada peristiwa rantai makanan terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu. Dan setiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut dengan tingkat trofik.
 
 
Pada tingkat trofik yang pertama yaitu organisme yang dapat menghasilkan atau membuat zat makanan sendiri yaitu tumbuh-tumbuhan hijau kata lain disebut sebagai produsen. Lalu organisme yang menempati tingkat tropik yang kedua disebut dengan konsumen primer (konsumen tingkat I), konsumen ini umumnya ditempati oleh hewan herbivora (pemakan tmbuhan). Selanjutnya organisme yang menempati tingkat tropik ketiga disebut dengan konsumen sekunder (Konsumen tingkat II), umumnya ditempati oleh hewan carnivora (hewan pemakan daging) dan seterusnya. Dan organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi atau terakhir disebut konsumen puncak, biasanya ditempati oleh omnivora.
 
 
Atau definisi rantai makanan yang lainnya adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan (tumbuhan > herbivora > carnivora > omnivora). Pada setiap tahapan pemindahan energi, 80% – 90% energi potensial hilang sebagai panas, oleh sebab itu langkah-langkah dalam rantai makanan terbatas 4 hingga 5 langkah saja. Jadi dengan kata lain, semakin pendek rantai makanan semakin besar juga energi yang tersedia.
 
 
Di bawah ini Contoh rantai makanan dan keterangannya secara jelas
Contoh ke-1 rantai makanan di darat:
  1. Tumbuhan akan menyerap dan menggunakan sinar matahari untuk memproduksi atau menghasilkan makanan dalam bentuk gula, dan akan disimpan dalam dalam biji, batang, buah, dan tempat penyimpanan yang lainnya. 
  2. Tikus (Konsumen tingkat I), yaitu hewan herbivora atau pemakan tumbuhan akan memakan tumbuhan tersebut. Lalu tubuh tikus mengubah sejumlah makanan menjadi energi untuk aktivitasnya dan bereproduksi. 
  3. Ular (Konsumen tingkat II), yaitu hewan karnivora atau pemakan daging akan memakan tikus. Tikus merupakan makanan atau sumber energi untuk ular, suapa ular tetap bertahan hidup. 
  4. Burung Elang (konsumen tingkat III atau konsumen puncak) akan memakan ular. Elang memakan ular untuk menggunakan energi yang tersedia dari ular agar dapat bertahan hidup. 
  5. Saat burung elang mati, ia kemudian membusuk. Pada proses pembusukan tersebut ia akan diuraikan oleh mikroorganisme seperti bakteri kemudian akan diserap lagi oleh tanah tempat tanaman seperti rerumputan tumbuh.
 
Contoh ke-2 rantai makanan di air atau laut:
  1. Phytoplankton (Produsen), di dalam ekosistem perairan Phytoplankton berperan sebagai produsen karena kemampuannya bisa berfotosintesis, membentuk cadangan makanan (amylum). 
  2. Ikan (Konsumen tingkat I), yaitu hewan yang memakan phytoplankton, lalu tubuh ikan akan mengubah makannanya menjadi energi untuk kelangsungan hidupnya. 
  3. Anjing laut (Konsumen tingkat II), anjing laut memakan ikan, karena ikan merupakan salah satu sumber makannanya. 
  4. Paus pembunuh (konsumen tingkat III atau konsumen puncak), akan memakan anjing laut. Paus pembunuh memakan anjing laut untuk menggunakan energi yang tersedia dari ular agar dapat bertahan hidup. 
  5. Saat paus mati, ia kemudian membusuk. Pada proses pembusukan tersebut ia akan diuraikan oleh mikroorganisme seperti bakteri kemudian akan diserap lagi oleh tanah tempat tanaman atau ekosistem laut seperti rerumputan laut dll.
 
Itulah pembahasan mengenai pengertian rantai makanan, semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk yang membacanya…
 

Wednesday, 18 November 2015

Pengertian Protista

|Pengertian Protista| Protista merupakan kelompok mikroorganisme eukariotik, belum terdapat diferensiasi jaringan, dan menunjukkan kemiripan morfologi dan fisiologi dengan hewan, tumbuhan, atau jamur. Kebanyakan Protista adalah organisme uniseluler mikroskopis, namun ada pula yang multiseluler atau berkoloni dengan banyak sel. Koloni Protista dapat membentuk organisasi sel yang menyerupai organisme tingkat tinggi. Kamu dapat mengamati Protista dengan mudah menggunakan mikroskop cahaya karena panjangnya mencapai 5 μm – 3 mm. 
Tidak semua Protista berukuran mikroskopis, jenis ganggang cokelat dapat mencapai panjang 60 meter atau lebih. Beberapa kelompok Protista dapat bergerak bebas (motil), sedangkan yang lain hidup menetap selamanya atau pada periode tertentu dari siklus hidupnya. Banyak kelompok yang dapat membentuk spora atau kista jika lingkungan tidak menguntungkan. 
Protista ada yang bersifat autotrof dan ada yang heterotrof. Protista autotrof memperoleh makanan dari fotosintesis, sedangkan yang heterotrof memperoleh makanan dari organisme lain. Beberapa jenis diketahui dapat hidup sebagai autotrof dan heterotrof sekaligus. Semua Protista dapat berkembang biak secara dengan pembelahan biner. 
Sebagian Protista juga dapat berkembang biak secara dengan konjugasi. Protista dikelompokkan menjadi Protista menyerupai tumbuhan meliputi kelompok ganggang eukariotik, Protista menyerupai hewan yang disebut Protozoa, dan Protista mirip jamur meliputi kelompok jamur lendir.


 
Gambar Protista


Semoga bermanfaat...!

Pengertian, Struktur dan Bentuk Eubacteria (Bakteri)

|Eubacteria (Bakteri)| merupakan organisme mikroskopis uniseluler (bersel tunggal) yang paling banyak dijumpai di dunia. Ilmuwan yang meneliti bakteri pertama kali adalah Antoni van Leeuwenhoek pada tahun 1674 menggunakan mikroskop ciptaannya sendiri. Istilah bakteri diperkenalkan oleh Ehrenberg pada tahun 1828 yaitu dari bahaya Yunani bacterium yang berarti tongkat kecil. Berdasarkan fosil yang ditemukan, diduga bakteri telah ada sekurang-kurangnya 3,2 milyar tahun yang lalu. Ilmu yang mempelajari tentang bakteri disebut bakteriologi yang merupakan bagian dari mikrobiologi. 
Bakteri dapat ditemukan hampir di semua tempat, baik di udara, air, tanah, laut, es, sumber air panas, hingga di dasar lautan, bahkan di lingkungan yang tidak memungkinkan bagi organisme lain untuk hidup. Penyebaran yang luas ini disebabkan karena ukurannya kecil, bentuknya sederhana, kemampuan metabolismenya tinggi, dan dapat menggunakan hampir semua jenis senyawa organik sebagai sumber makanannya.
|Struktur dan Bentuk Bakteri|
Sel bakteri berukuran sangat kecil dan bentuknya sederhana. Rata-rata panjangnya antara 2 – 10 mikrometer dan diameternya antara 0,1 – 2 mikrometer. Sel bakteri merupakan sel prokariotik (belum memiliki membran nukleus) yang dilingkupi oleh membran sel dan dinding sel yang kaku. Beberapa jenis bakteri mempunyai flagella dan pili pada permukaan selnya.

|Bentuk Bakteri|Secara umum terdapat tiga bentuk bakteri yaitu bentuk lurus seperti batang yang disebut basil, bentuk lonjong atau bola disebut kokus, dan bentuk panjang dan lengkung seperti spiral yang disebut spirilum. Ketika sel bakteri membelah, kadang-kadang sel anak yang dihasilkan tetap melekat satu dengan yang lain sehingga muncul beberapa tipe penataan sel seperti berpasangan, bergerombol, berantai, atau seperti filamen. Penataan ini khas untuk setiap jenis bakteri dan penting untuk proses identifikasi.

1) Basil
Sel bakteri basil berbentuk silindris seperti batang. Ujung sel bervariasi seperti persegi, bundar, meruncing, dan sebagainya. Pola penataan sel bakteri bentuk basil adalah sebagai berikut.
  • Monobasilus, yaitu hanya terdiri dari satu bakteri bentuk basil yang hidup soliter.
  • Diplobasilus, yaitu bakteri basil yang hidup berpasangan dua-dua.
  • Streptobasilus, yaitu bakteri basil yang hidup berkoloni memanjang membentuk rantai.
2) Kokus
Sel bakteri kokus berbentuk seperti bola, yang memiliki beberapa pola penataan.

  • Monokokus, yaitu hanya terdiri dari satu bakteri bentuk kokus yang hidup sendiri.
  • Diplokokus, yaitu bakteri kokus yang hidup berpasangan dua-dua yang saling melekat.
  • Tetrakokus, yaitu bakteri kokus yang hidup berkelompok dan pada setiap kelompok terdiri dari empat sel yang saling melekat.
  • Streptokokus, yaitu bakteri kokus yang hidup berkoloni saling berikatan memanjang seperti rantai.
  • Sarkina, yaitu bakteri kokus yang hidup berkelompok dan saling berikatan dengan penataan seperti kubus.
  • Stafilokokus, yaitu bakteri kokus yang hidup berkelompok dengan pola penataan yang tidakteratur, atau menyerupai gerombolan buah anggur.
3) Spirilum
Bakteri spirilum berbentuk panjang dan lengkung menyerupai spiral, berkelok, atau melengkung. Biasanya bakteri bentuk ini hidup soliter, tidak membentuk koloni. Meskipun bentuk dasarnya sama, tiap jenis bakteri
spirilum mempunyai perbedaan dalam hal panjang, jumlah lekukan, panjang lekukan, dan kerapatan lekukan.
 
4) Flagela dan Pili
Beberapa jenis bakteri mempunyai flagela yang kecil, kaku, dan berpilin yang dapat digunakan untuk berpindah tempat dengan gerakan berenang. Flagela bakteri panjangnya berkisar antara 3 – 12 nanometer, dengan diameter antara 10 – 20 nanometer. Tidak semua bakteri mempunyai flagela, umumnya hanya bakteri bentuk basil dan spirilum yang memilikinya. Berdasarkan letak flagelanya, bakteri dibedakan menjadi 5 kelompok.
  1. Atrik, yaitu bakteri yang tidak mempunyai flagela.
  2. Monotrik, yaitu bakteri yang mempunyai satu buah flagela.
  3. Lofotrik, yaitu bakteri yang mempunyai sekelompok flagela pada salah satu ujung sel.
  4. Amfitrik, yaitu bakteri yang mempunyai flagela pada dua ujung sel, baik flagela tunggal maupun berkelompok pada setiap ujung selnya.
  5. Peritrik, yaitu bakteri yang seluruh permukaan sel dikelilingi oleh flagela.
Beberapa bakteri, misalnya Escherichia coli dan Neisseria gonorrhoeae mempunyai bentuk seperti flagela pendek dan lurus yang disebut pili. Pili (disebut juga fimbria) berukuran lebih pendek dari flagela, panjangnya hanya beberapa mikrometer dengan diameter yang lebih kecil dan bentuk yang lebih lurus dibandingkan flagela. Pili umumnya hanya ditemukan pada bakteri gram negatif. Pili berguna sebagai alat bantu bakteri untuk menempel di berbagai permukaan, termasuk pelekatannya pada jaringan hewan atau tumbuhan yang ditempeli. Pada sel-sel bakteri yang melakukan konjugasi (pertukaran materi genetik), pertukaran ADN antara dua sel terjadi melalui pili khusus yang disebut pili.
 
5). Kapsul
Beberapa jenis bakteri seperti Penumococcus (penyebab penyakit pneumonia) selnya dikelilingi oleh lapisan lendir kental yang disebut kapsul. Ketebalan kapsul bervariasi dari sangat tipis hingga sangat tebal. Kapsul dibuat di dalam sitoplasma dan dikeluarkan melewati dinding sel. Kapsul biasanya tersusun atas polimer karbohidrat sederhana. Selain sebagai pelindung kapsul juga berfungsi sebagai cadangan makanan. Pada bakteri patogen seperti Streptococcus pneumoniae, kapsul berhubungan dengan sifat patogenitasnya. Bakteri yang kehilangan kapsulnya akan kehilangan kemampuan untuk menginfeksi.
6). Dinding Sel
Sel bakteri dibatasi oleh membran sitoplasma dan dinding sel. Dinding sel bakteri berbeda dengan dinding sel
tumbuhan, karena tidak mengandung selulosa dan susunannya lebih rumit. Tebal dinding sel bakteri umumnya
berkisar antara 10 – 35 nanometer. Adanya dinding sel menyebabkan bentuk sel bakteri selalu tetap. Dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan atau mukopeptida, yaitu polisakarida yang berikatan dengan protein. Bakteri gram positif dinding selnya cukup tebal, terdiri dari satu lapis yang banyak mengandung peptidoglikan dan asam tekoat. Bakteri gram negatif dinding selnya lebih tipis, terdiri atas 3 lapis dengan lapisan tengah berupa peptidoglikan dan tidak mengandung asam tekoat. 
7). Struktur Sel
Berbatasan dengan dinding sel terdapat membran sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat beberapa organel yang penting untuk kehidupan sel bakteri.
  1. Membran sitoplasma : Membran sitoplasma berperan penting dalam proses transportasi zat dan tempat untuk berlangsungnya reaksireaksi biokimiawi bagi sel. Membran sel tersusun atas protein dan lemak seperti membran sel eukariotik. Pada tempat-tempat tertentu pada membran sitoplasma terdapat tonjolan-tonjolan ke dalam membentuk struktur yang disebut mesosom. Adanya mesosom akan memperluas permukaan sel sebelah dalam. Pada mesosom terdapat banyak enzim, sehingga diperkirakan menjadi tempat pembentukan energi bagi bakteri. Mesosom juga berperan dalam sintesis dinding sel dan pembelahan sel.
  2. Sitoplasma : Sitoplasma merupakan tempat berlangsungnya reaksi biokimiawi dalam metabolisme sel. Sitoplasma tersusun atas koloid yang berisi nutrien, inklusi, ribosom, enzim, dan ADN. Inklusi merupakan suatu kantong yang dibatasi membran serupa dengan membran sitoplasma yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil metabolisme. Terdapat beberapa jenis inklusi, misalnya inklusi yang berisi glikogen, volutin (suatu bentuk fosfat anorganik), dan lemak. Ribosom merupakan tempat untuk sintesa protein. Ribosom pada bakteri ukurannya lebih kecil daripada ribosom sel eukariotik dan tipe ARN-ribosomnya juga berbeda. Kerja ribosom bakteri lebih mudah dihambat oleh antibiotik dibandingkan ribosom sel eukariotik. ADN bakteri merupakan materi genetik yang berbentuk sirkuler, terdiri dari dua utas polinukleotida yang berpilin, terletak di tengah sel yang disebut daerah nukleus/daerah inti yang tidak dibatasi membran inti.
  3. Spora dan Kista : Beberapa jenis bakteri menghasilkan spora, baik di luar sel (eksospora) maupun di dalam sel (endospora). Spora merupakan sel bakteri yang dorman (tidak aktif) yang terbentuk karena kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan. Spora ini tahan terhadap radiasi sinar ultraviolet, panas, dan kekeringan serta tahan terhadap bahan kimiawi seperti desinfektan. Jika kondisi lingkungan telah sesuai, spora akan berkecambah dan menghasilkan sel bakteri seperti sel asalnya. Contoh bakteri yang menghasilkan endospora adalah Bacillus dan Clostridium. Pada Azotobacter dan Bdellovibrio bila keadaan lingkungan tidak menguntungkan, sel membentuk dinding yang lebih tebal dan menjadi dorman. Struktur seperti ini disebut kista.
 
Gambar Struktur Bakteri

Semoga bermanfaat..!

Sejarah Virus

|Keberadaan Virus| mulai diteliti pertama kali pada tahun 1892 oleh ilmuwan Rusia Dmitry I. Ivanovsky dan pada tahun 1898 oleh ilmuwan Belanda Martinus M. Beijerinck. Keduanya meneliti partikel mikroskopis yang menyebabkan penyakit bercak-bercak kuning pada daun tembakau yang di kemudian hari dikenal sebagai virus mosaik tembakau (TMV/Tobacco Mosaic Virus). Mereka menemukan penyebab penyakit pada tembakau tersebut ditularkan oleh patogen yang mampu melewati saringan porselin (filter bakteri). Partikel perantara tersebut ketika diisolasi tidak dapat tumbuh pada medium buatan dan tidak tampak ketika diamati dengan mikroskop cahaya. Beijerink menduga bahwa partikel mikroskopis yang ditelitinya merupakan patogen jenis baru, yang disebutnya sebagai virus. Kata virus dalam bahasa latin berarti cairan berlumpur atau racun, karena sebagian besar virus menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, serangga, bakteri, dan tumbuhan. Penyelidikan lain oleh ilmuwan Inggris Frederick W. Twort pada tahun 1915 dan Felix H. d’Herelle pada tahun 1917 menemukan virus yang menginfeksi bakteri dan dinamakan bakteriofag (virus pemakan bakteri). 
 
Pada tahun 1935 ilmuwan biokimia berkebangsaan Amerika, Wendell Meredith Stanley berhasil mengkristalkan virus mosaik tembakau dan menunjukkan bahwa virus tersebut tersusun atas material genetik berupa ARN (asam ribonukleat) dan pelindung protein. Ketika mikroskop elektron ditemukan pada tahun 1940, bentuk virus dapat diamati untuk pertama kalinya. Penelitian virus semakin berkembang ketika kultur sel ditemukan oleh ilmuwan Amerika pada tahun 1949. Mungkin kamu telah tahu bahwa virus tidak dapat hidup pada medium agar, sehingga virus mula-mula dikembangkan pada tubuh hewan, misalnya embrio ayam. Bahkan virus polio hanya dapat hidup pada otak simpanse dan sumsum tulang belakang monyet. Penemuan kultur sel sangat membantu dalam penelitian virus. 
 
Saat ini sekitar 3.600 jenis virus telah diidentifikasi, sebagian besar diantaranya merupakan penyebab penyakit pada manusia, hewan, serangga, bakteri, dan tumbuhan. Setelah biologi molekuler berkembang, virus berguna untuk penyelidikan gen, mutasi, dan teknik rekombinasi gen. Selain virus, sekarang telah ditemukan partikel mirip virus yang disebut prion. Prion tersusun atas molekul protein dan asam nukleat yang berukuran kecil. Prion sangat resistan ketika akan dinonaktifkan dan dapat menyebabkan kerusakan pada otak mamalia dan manusia.Penyakit yang disebabkan oleh prion misalnya penyakit sapi gila
 
 
 
Gambar Virus

Semoga bermanfaat

Saturday, 14 November 2015

Pengertian Biosfer Menurut Para Ahli

|Pembahasan Mengenai Pengertian Biosfer Menurut Para Ahli|
Studi geografi tidak terlepas dari kenyataan kehidupan manusia di permukaan bumi sebagai hasil interaksi antara manusia dengan gejala-gejala geografi di permukaan bumi. Studi geografi berkaitan dengan (1) permukaan bumi, (2) alam lingkungan (atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer), (3) manusia dengan kehidupannya (antroposfer), (4) persamaan dan perbedaan penyebaran keruangan gejala alam dan kehidupann, serta (5) analisis hubungan keruangan gejala-gejala geografi di permukaan bumi (Nursid Sumaatmadja, 2001 : 12). 
 
Para pakar geografi pada Seminar dan Lokakarya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Geografi di Semarang tahun 1988, merumuskan definisi geografi sebagai berikut: Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan (Nursid Sumaatmadja, 2001: 11). 
 
Pengertian Biosfer dikemukakan Mcknight (1984 : 253) sebagai berikut: The biosphere consists of the incredibly numerous and diverse array of individual organism – plant and animal – that populate our
planet
.
 
Dalam bahasa Indonesia berarti bahwa biosfer terdiri atas individu organisme – tanaman dan hewan – dan jumlahnya di planet ini yang sangat banyak dan beragam. 
 
Menurut McKnight (1984: 298-299) pada abad ke-19 A. W. Wallace membagi 6 wilayah persebaran hewan, diantaranya yaitu: 
 
a. Region Ethiopian atau Paleotropik 
Wilayah ini terdiri dari Afrika selatan termasuk gurun sahara sampai semenanjung Arab. Pada kawasan tropik dan subtropik ini kaya akan jenis fauna.
b. Region Oriental 
Wilayah ini meliputi kawasan Asia yang beriklim tropis, kepulauan yang tergabung dalam India Timur dan Filiphina. Kawasan ini tersebar dari sebagian Asia yang dilalui gunung berapi. Jenis fauna di daerah ini hampir sama dengan tipe region Ethiopian. Pada region ini terdapat jenis fauna dan flora endemik (hanya dijumpai tempat tertentu saja) dan beberapa hewan peralihan dari region Paleartik dan Australian.
c. Region Paleartik 
Region Paleartik terdiri dari sebagian Asia, seluruh Eropa dan Afrika Utara. Pada region ini sangat miskin akan jenis faunanya. Hal ini dikarenakan letaknya berada pada lintang atas dengan iklim yang dingin.
d. Region Neartik
Region Neartik meliputi Amerika utara. Jenis fauna pada kawasan ini relatif sedikit. Fauna yang dominan adalah jenis ikan. 
e. Region Neotropik 
Region Neotropik meliputi Amerika Selatan dan sebagian Amerika utara yang beriklim tropis.
f. Region Australian 
Region Australian meliputi benua Australia dan beberapa kepulauan 
seperti Papua Nugini. Jenis fauna pada region ini begitu berbeda dibandingkan dengan region lainnya. 
 
Menurut McKnight (1984: 300-308), persebaran bioma juga dipengaruhi beberapa faktor seperti halnya pada persebaran fauna, yaitu jenis tanah (soil), iklim (climate), dan topografi. Pembagian bioma dinamakan sesuai dengan vegetasi yang dominan. Persebaran bioma dibagi menjadi berikut:
  1. Hutan hujan tropis (tropical rain forest)
  2. Hutan gugur (tropical deciduous forest) 
  3. Sabana (savana) 
  4. Gurun (desert) 
  5. Tundra
  6. Taiga (boreal forest)

 
Gambar
Pengertian Biosfer

Saturday, 16 May 2015

Pengertian dan Macam-Macam Energi

|Pembahasan Mengenai Pengertian Energi dan Macam Macam Energi|

|Pengertian Energi| Menurut Einstein adalah produk dari massa dan kuadrat kecepatan cahaya.
Energi merupakan sesuatu yang bersifat abstrak, dimana sulit untuk dibuktikan tetapi dapat dirasakan adanya. Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja (energy is the capacity for doing work).

|Dalam Hukum Termodinamika pertama|, energi itu bersifat kekal. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat dikonversi atau diubah dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain. Contoh perubahan energi atau konversi energi : Bahan bakar bensin yang merupakan energi kimia berbentuk cair dimasukkan ke dalam tangki bensin motor. Kemudian sistem pembakaran terjadi di dalam mesin motor terhadap bensin, bensin yang semulanya adalah energi kimia dikonversi menjadi energi gerak oleh mesin motor.

| Macam-Macam Energi | Secara umum energi dapat dikategorikan menjadi berbagai macam, yaitu :

1. Energi Mekanik
Energi Mekanik merupakan salah satu dari macam-macam energi. Bentuk transisi dari energi mekanik adalah kerja. Energi mekanik yang tersimpan ialah energi potensial atau energi kinetik.

2. Energi Listrik
Pengertian Energi listrik adalah energi yang berkaitan dengan akumulasi arus elektron, yang biasanya dinyatakan dalam Watt-jam atau kilo Watt-jam. Energi listrik merupakan salah satu dari macam-macam energi yang bentuk transisinya berupa aliran elektron melalui konduktor jenis tertentu. Energi listrik ini dapat disimpan sebagai energi medan elektrostatis yang merupakan energi yang berkaitan dengan medan listrik yang dihasilkan oleh terakamulasi muatan elektron pada pelat-pelat kapasitor. Energi medan listrik sama dengan energi medan elektromagnetis, serta sama dengan energi yang berkaitan dengan medan magnet yang timbul akibat aliran elektron melalui kumparan induksi.

3. Energi Elektromagnetik
Pengertian Energi Elektromagnetik adalah bentuk energi yang berkaitan dengan radiasi elektromagnetik. Energi radiasi ini kemudian dinyatakan dalam satuan energi yang sangat kecil, yaitu elektron volt (eV) atau bisa juga mega elektrovolt (MeV) yang digunakan dalam evaluasi energi nuklir. Energi elektromagnetik ini merupakan salah satu dari macam-macam energi.

Radiasi elektromagnetik adalah bentuk energi murni dan tidak berkaitan dengan massa. Energi transmisi yang bergerak dengan kecepatan cahaya merupakan radiasi ini. Energi transmisi lebih besar atau semakin energetik apabila panjang gelombangnya sangat pendek dan frekuensinya lebih tinggi. Sumber radiasi atau panjang gelombang radiasi elektromagnetik dibagi atas beberapa kelas di mana radiasi gamma merupakan jenis radiasi yang paling energik dari energi elektromagnetik.

Radiasi termal adalah radiasi elektromagnetik yang timbul akibat getaran atom. Energi elektromagnetik ini sangat besar dalam kelompoknya, termasuk radiasi ultraviolet atau radiasi temperatur tinggi, kelompok kecil radiasi tembus pandang dan sekelompok radiasi temperatur rendah atau sinar inframerah (infrared).
Radiasi gelombang milimeter dan gelombang mikro adalah bentuk energi berikutnya dari jenis radiasi elektromagnetik, digunakan untuk radar dan juga microwave-cookers. Bentuk terakhir dari radiasi elektromagnetik ialah radiasi gelombang radio.

4. Energi Kimia
Pengertian Energi Kimia adalah energi yang keluar sebagai hasil dari interaksi antara elektron, yang dua atau lebih atom (molekul) berkombinasi sehingga menghasilkan senyawa kimia yang stabil. Energi kimia merupakan salah satu dari macam-macam energi. Energi kimia hanya dapat terjadi dalam bentuknya yang tersimpan. Bila energi kimia dilepas dalam suatu reaksi, maka yang terjadi reaksi yang disebut dengan reaksi eksotermis yang dinyatakan dalam satuan Kj, Btu atau satuan kkal. Bila dalam reaksi kimia energinya terserap maka proses ini disebut dengan reaksi endotermis. Sumber energi bahan bakar yang sangar penting bagi manusia adalah rekasi kimia eksotermis yang pada umumnya disebut reaksi pembakaran. Reaksi pembakaran ini melalui proses oksidasi dari bahan bakar fosil.

5. Energi Nuklir
Pengertian Energi Nuklir adalah energi dalam bentuk energi yang tersimpan, dimana dapat dilepas akibat interaksi partikel dengan atau di dalam inti atom. Energi nuklir merupakan salah satu dari macam-macam energi. Energi nuklir ini dilepas sebagai hasil usaha partikel-partikel untuk memperoleh kondisi yang lebih stabil. Satuan yang digunakan untuk menyatakannya ialah juta elektron radiasi. Pada reaksi nuklir dapat terjadi penghancuran radioaktif, fisi dan fusi.

6. Energi Termal
Pengertian Energi Termal adalah bentuk energi dasar, dimana semua energi dapat dikonversi secara penuh menjadi energi panas (kalor). Energi termal ialah salah satu dari macam-macam energi. Pengonversian dari energi termal ke energi lain dibatasi oleh hukum termodinamika kedua. Bentuk energi transisi dan energi termal ialah energi panas dan dapat pula bentuk dari energi ini tersimpan sebagai kalor "laten" atau kalor "sensibel" yang berbentuk entalpi.

Sekian pembahasan mengenai pengertian energi, energi mekanik, energi elektromagnetik, energi listrik, energi kimia, energi nuklir dan energi termal, semoga tulisan saya mengenai pengertian energi, energi mekanik, energi elektromagnetik, energi listrik, energi kimia, energi nuklir dan energi termal dapat bermanfaat.

Sumber : 

- Astu Pudjanarsa dan Djati Nursuhud, 2006. Mesin Konversi Energi. Yang menerbitkan CV Andi Offset : Yogyakarta.
Gambar
Pengertian Energi dan Macam-macam Energi

Tuesday, 12 May 2015

Pengertian, Struktur, Sejarah Penemuan Virus

|Pengertian Virus, Struktur Virus dan Sejarah Penemuan Virus|

| Pengertian Virus | Struktur Virus | Sejarah Penemuan Virus | Pada kesempatan ini akan dibahas mengenai pengertian virus, struktur virus dan sejarah penemuan virus. Tentu kita bertanya apakah itu virus ?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka di bawah ini akan dibahas mengenai virus secara terperinci.

Pengertian Virus adalah partikel berukuran sangat kecil yang dapat menginfeksi hampir semua jenis organisme. Ukuran virus sekitar 20 sampai dengan 300 milimikron. Jadi, ukuran virus jauh lebih kecil dibandingkan bakteri yang berukuran 10 mikron.

Karena ukuran virus yang kecil, maka virus tidak dapat diamati dengan mikroskop cahaya. Virus hanya dapat diamati jika menggunakan mikroskop elektron. Virus dapat lolos dari saringan keramik (ceramic filter), padahal bakteri tidak dapat lolos dari penyaring tersebut.

Virus bukanlah sel karena ukurannya sangat kecil, membran sel, tidak memiliki sitoplasma, ribosom dan dapat dikristalkan. Sampai sekarang para ilmuwan belum mencapai kesepakatan apakah virus merupakan makhluk hidup atau bukan makhluk hidup, karena virus tidak mengalami pertumbuhan dan tidak melakukan metabolisme, serta tidak dapat berkembang biak dengan sendirinya. Virus memiliki sebagian sifat yang dapat menyatakannya sebagai makhluk hidup, namun tidak semua kriteria kehidupan dapat dipenuhi oleh virus. Apabila kita meninggalkan virus dalam suatu botol yang kering, maka virus akan menghablur seperti kristal garam atau gula dan tidak akan tumbuh, berkembang, berkembang biak, ataupun mati. Dengan demikian virus dikatakan sebagai makhluk peralihan antara hidup dan tidak hidup.


Struktur Virus

1. Bentuk Virus
Saat ini telah diketahui bahwa bentuk virus ada bermacam-macam. Ada yang berbentuk memanjang (batang), oval, bulat dan ada pula yang bentuknya seperti huruf T (virus T).
Ciri lain virus yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup adalah tubuh virus hanya tersusun atas selubung yang disebut kaspid. Kaspid tersusun atas molekul prositoplasma seperti pada sel, tidak memiliki organela, sehingga tidak melakukan metabolisme. Karena itu para ahli tidak menggolongkan virus sebagai sel atau organisme. Ukuran virus yang sangat kecil tidak memungkinkannya untuk memiliki struktur sebagaimana struktur sel. Satu unit lengkap virus yang dapat menginfeksi organisme hidup disebut virion.

2. Bagian Tubuh Luar Virus
Tubuh virus, misalnya bakteriofag T4 (virus penginfeksi bakteri) merupakan virus yang paling kompleks, terdiri atas kepala dan ekor dengan serabut ekor yang dapat mengenal dan menancap pada dinding sel inangnya. Kepala memiliki bentuk bersegi delapan yang di dalamnya mengandung inti virus dan dikenal sebagai kepala virus. Dari kepala virus tersebut muncul selubung memanjang (tubus) yang disebut sebagai ekor virus. Pada bagian ujungnya ditumbuhi serabut-serabut ekor. Ujung dari serabut ekor merupakan penerima rangsang (reseptor).
Ekor berfungsi sebagai alat penginfeksi. Pada bagian kepala dan ekor memiliki selubung yang disebut kaspid. Selubung atau kaspid tersusun atas molekul-molekul protein. Satu unit protein yang menyusun kaspid disebut sebagai kapsomer. Jenis virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak memiliki serabut ekor. Bagaimana pun strukturnya, virus harus memiliki molekul-molekul tertentu pada permukaan luarnya agar dapat mengikat dan menempel pada molekul di permukaan sel inang.

3. Bagian inti Virus
Bagian int virus tersusun atas asam inti (asam nukleat). Asam nukleat sebagai penyusun virus pada umumnya hanya satu untaian, Namun pada virus influenza terdapat 6 sampai dengan 8 untaian. Setiap untaian asam nukleat mengandung 3.500 sampai dengan 600.000 nukleotida. Dalam 1 gen tersusun atas 1000 nukleotida, maka dapat diperkirakan bahwa virus hanya tersusun atas 2 sampai beberapa ratus gen.
Virus memiliki asam nukleat yang bervariasi, ada yang memiliki DNA atau asam deoksiribonukleat ganda berpilin dan DNA tungga berpilin. DNA tersebut berbentuk linear (lurus) atau sirkuler (melingkar). Beberapa virus ada yang memiliki asam nukleat yang berupa RNA atau asam ribonukleat. RNA ini ada yang berupa rantai tunggal dan ada yang berupa rantai ganda. RNA dan DNA merupakan materi genetik, yaitu berisi kode-kode pembawa dari sifat virus.



Sejarah Penemuan Virus

Pada tahun 1892, biologiwan Rusia Dmitri Ivanovsky mempelajari penyakit tembakau yang disebut penyakit mosaik tembakau. Penyakit tersebut yang mengakibatkan daun tembakau berbercak kuning. Ivanovsky membuat suatu eksperimen, jika ekstrak daun yang terserang penyakit mosaik dioleskan pada daun yang sehat, dalam beberapa waktu kemudian daun yang sehat itu terserang penyakit. Akan tetapi jika ekstrak itu dipanaskan sampai mendidih dan setelah dingin dioleskan pada daun sehat, hasilnya tidak menyebabkan sakit pada daun sehat.

Ivanovsky memberikan simpulan sementara bahwa penyakit mosaik pada tembakau disebabkan oleh bakteri patogen (bakteri penyebab penyakit). Namun ketika beliau pada tahun 1983 menyaring ekstrak daun tembakau yang terserang patogen itu dengan saring keramik, kemudian cairan hasil saringan itu dioleskan ke daun tembakau yang sehat, hasilnya ternyata daun tersebut menjadi sakit. Seandainya penyakit ini disebabkan oleh bakteri, maka daun tembakau akan tetap sehat karena bakteri tersaring oleh saringan keramik. Ivanovsky menduga penyebab penyakit mosaik pada daun tembakau itu adalah bakteri yang sangat kecil.

M. Beijerinck seorang ilmuwan Belanda pada tahun 1899 melakukan percobaan berdasarkan penemuan Ivanovsky. Ivanovsky mengoleskan getah hasil saringan dari satu tembakau ke tembakau lain secara berjenjang. Pada awalnya dia menyaring getah daun tembakau yang terkena penyakit dengan saringan keramik, kemudian dari getah hasil saringan itu dioleskan ke daun tembakau yang sehat. Tembakau yang sehat itu kemudian menjadi sakit. Selanjutnya getah daun yang sakit ini pun disaring lagi dan hasil dari penyaringan ini dioleskan ke daun tembakau yang sehat. Tembakau yang tadinya sehat juga terkena penyakit. Demikian seterusnya. Ini berarti bahwa "bakteri" patogen itu mampu berkembang biak, berukuran sangat kecil karena dapat lolos dari saringan keramik. Pada waktu itu orang-orang hanya mengenal bakteri sehingga penyebab penyakit mosaik pada daun tembakau itu diduga diakibatkan oleh bakteri yang berukuran kecil.

Dugaan itu ternyata keliru. Wendell M. Stanley, dari Rockefeller Institute, Amerika Serikat pada tahun 1935 berhasil mengisolasi dan mengkristalkan virus mosaik tembakau dan ia menyimpulkan bahwa virus berbeda dengan bakteri. Jika kristal virus ditaruh pada tanaman tembakau yang sehat tersebut, maka virus akan aktif, mengganda dan menyebabkan penyakit. Karena bentuk virus yang dapat dikristalkan berarti ia bukan sel. Virus dianggap sebagai bentuk peralihan antara benda biotik dan abiotik. Oleh karena itu virus yang menyerang tembakau diberi nama virus mosaik tembakau (Tobacco Mosaic Virus, disingkat TMV). Sekarang telah diketahui lebih daripada 100 jenis virus tanaman.

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian virus, struktur virus dan sejarah penemuan virus, semoga tulisan saya mengenai pengertian virus, struktur virus dan sejarah penemuan virus dapat bermanfaat.

Sumber :

- Koes Irianto, 2006. MIKROBIOLOGI (Menguak Dunia Mikroorganisme). Penerbit CV Yrama Widya : Bandung.
Gambar Pengertian Virus, Struktur Virus
dan Sejarah Penemuan Virus

Pengertian Tanah dan Klasifikasi Tanah

|Pengertian Tanah dan Klasifikasi Tanah|

Mengenai pengertian tanah dan klasifikasi tanah akan dibahas di bawah ini.

Pengertian Tanah menurut para ahli pertanian adalah medium alam tempat tumbuhnya tumbuhan dan tanaman yang tersusun dari bahan-bahan padat, gas dan cair. Bahan penyusun tanah dapat dibedakan atas partikel meneral, bahan organik, jasad hidup, air dan gas.

Fungsi Tanah untuk kehidupan tanaman, sebagai berikut :


  • Fungsi tanah, sebagai tempat berdiri tegak dan bertumpunya tanaman.
  • Fungsi tanah, sebagai tempat tumbuh yang menyediakan unsur hara dan pertukaran unsur hara antara tanaman dengan tanah.
  • Fungsi tanah, sebagai penyediaan dan gudangnya air bagi tanaman.


  • Tanah terbentuk dari pecahan-pecahan batuan induk yang berlangsung secara terus-menerus akibat faktor-faktor lingkungan. Faktor-faktor lingkungan ini, yaitu iklim, organisme, topografi dan waktu. Pecahan dari batuan induk itu berlangsung akibat pelapukan dan penghancuran yang terjadi melalui proses-proses biologi, fisika dan kimia.

    Proses pelapukan fisika antara lain : desintegrasi akibat temperatur, air, angin dan makhluk hidup atau desintegrasi akibat cuaca yang membekukan. Proses pelapukan kimia ini meliputi perubahan kimia dari bahan induk melalui berbagai macam proses seperti oksidasi, hidratasi dan karbonasi. Proses pelapukan biologi berlangsung akibat eksudat-eksudat mikroba tanah dan akar tumbuhan yang mempunyai kemampuan merombak bahan organik menjadi bahan anorganik atau mentransformasi bahan-bahan anorganik.

    Klasifikasi Tanah

    Bedasarkan Klasifikasinya tanah dapat dibagi menurut kelasnya, sebagai berikut :

    a. Tanah Kelas 1 (Warna Hijau)
    Tanah kelas 1 dapat dipergunakan untuk segala jenis penggunaan pertanian tanpa memerlukan tindakan pengawetan tanah yang khusus. Jenis tanah ini datar, dalam bertekstur halus atau sedang, mudah diolah dan respons terhadap pemupukan. Tidak mempunyai faktor penghambat atau ancaman kerusakan dan oleh karenanya dapat dijadikan lahan tanaman semusim dengan aman.

    b. Tanah Kelas 2 (Warna Kuning)
    Tanah kelas 2 dapat dipergunakan untuk segala jenis penggunaan pertanian dengan sedikit faktor penghambat. Jenis tanah ini agak berlereng landai, kedalamannya dalam dan bertekstur halus sampai agak halus. Dalam hal ini diperlukan sedikit usaha konservasi tanah.

    c. Tanah Kelas 3 (Warna Merah)
    Tanah kelas 3 dapat dipergunakan untuk segala jenis penggunaan pertanian dengan hambatan lebih besar dari jenis tanah kelas 2, sehingga memerlukan tindakan pengawasan khusus dalam pengelolaannya. Jenis tanah ini terdapat pada tempat yang agak miring atau drainase buruk, memiliki kedalaman sedang, atau permeabilitasnya agak cepat. Jenis tanah ini masih memerlukan suatu tindakan pengawetan tanah khusus, seperti pembuatan teras, penanaman dalam strip, pergiliran tanaman penutup tanah dengan waktu untuk tanaman tersebut lebih lama.

    d. Tanah Kelas 4 (Warna Biru)
    Tanah kelas 4 dapat dipergunakan untuk segala jenis penggunaan pertanian dengan hambatan dan ancaman kerusakan yang lebih besar dari jenis tanah kelas 3, sehingga memerlukan tindakan khusus dan pengawetan tanah yang lebih berat dan lebih terbatas. Penggunaannya terbatas untuk tanaman semusim. Tanah ini terletak pada lereng yang miring 15%-30% atau berdrainase buruk atau kedalaman dangkal. Jika digunakan untuk menanam tanaman semusim diperlukan pembuatan teras dan pergiliran tanaman lebih kurang 3-5 tahun.

    e. Tanah Kelas 5 (Warna Hijau Tua)
    Tanah kelas 5 ini tidak sesuai untuk digarap bagi tanaman semusim, tetapi akan lebih sesuai untuk tanaman makanan ternak secara permanen atau dihutankan. Jenis tanah ini terdapat pada daerah yang datar atau agak cekung tergenang air atau terlalu bayak batu di atas permukaannya ataupun terdapat liat masam (cat clay) di dekat atau pada daerah perakaran.

    f. Tanah Kelas 6 (Warna Oranye)
    Tanah kelas 6 tidak sesuai untuk digarap bagi usaha tani tanaman yang semusim, disebabkan karena terletak pada lereng yang agak curam (30%-45%) sehingga mudah tererosi, atau kedalamannya agak dangkal atau telah mengalami erosi berat. Tanah jenis ini lebih tepat dijadikan padang rumput atau dihutankan. Jika digarap untuk tanaman semusim diperlukan pengawetan tanah yang agak berat.

    g. Tanah Kelas 7 (Warna Coklat)
    Tanah kelas 7 sama sekali tidak sesuai untuk digarap menjadi usaha tani tanaman semusim. Dianjurkan untuk menanam vegetasi permanen atau tanaman yang keras. Jenis tanah ini terdapat pada daerah yang berlereng yang curam (45%-65%) dan tanahnya dangkal atau telah mengalami erosi berat. Jika dijadikan hutan atau padang rumput harus hati-hati karena sangat peka erosi.

    h. Tanah Kelas 8 (Warna Putih)
    Tanah kelas 8 tidak sesuai untuk usaha produksi pertanian dan harus dibiarkan pada keadaan alami atau hutan lindun. Tanah ini lebih cocok untuk cagar alam atau hutan lindung. Jenis tanah ini terdapat pada tempat yang memiliki kecuraman lebih 90%. Permukaan tanah ini ditutupi oleh batuan lepas atau batuan ungkapan atau tanah yang berstruktur kasar.

    Demikianlah pembahasan mengenai pengertian tanah dan klasifikasi tanah, semoga tulisan saya mengenai pengertian tanah dan klasifikasi tanah dapat bermanfaat.

    Sumber:

    - Hasan Basri Jumin, 2005. Dasar-dasar Agronomi. Yang Menerbitkan PT Raja Grafindo Persada : Jakarta.
    Gambar Pengertian Tanah dan
    Klasifikasi Tanah

    Pengertian Membran Sel Dalam Biologi

    |Apa itu Membran Sel ?|

    | Membran Sel | Pada kesempatan ini akan dibahas mengenai membran sel. Tentu kita bertanya apakah itu membran sel ?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, di bawah ini akan diuraikan mengenai apa itu membran sel.

    Pengertian Membran Sel atau Membran Plasma adalah struktur selaput tipis yang menyelubungi sebuah sel yang membatasi keberadaan dari sebuah sel, sekaligus juga memelihara perbedaan-perbedaan pokok antara isi sel dengan lingkungannya. Namun membran sel tidak sekedar merupukan sebuah penyekat pasif, akan tetapi juga sebuah filter yang memiliki kemampuan memilih bahan-bahan yang melintasinya dengan tetap memelihara perbedaan kadar ion di luar dan di dalam sel. Dalam hal ini bahan-bahan yang diperlukan oleh sel dapat masuk, sedangkan bahan-bahan yang merupakan limbah sel dapat melintas ke luar sel.

    Perkembangan pembentukan membran sel merupakan tahapan yang sangat penting dalam terjadinya bentuk kehidupan yang paling awal. Tanpa membran sel, sebuah sel tidak mungkin melangsungkan kehidupannya. Semua membran organisme hidup juga termasuk membran sel dan membran internal sel ekariotik, memiliki susunan umum yang sama, yaitu terdiri dari himpunan melekul lipid dan protein yang terikat secara non-kovalen.

    Sebelum berhasil diisolasinya membran sel, sebagian besar dari teori tentang struktur membran sel didasarkan atas data yang diperoleh secara tidak langsung. Misalnya pada tahun 1902 Everton mengajukan teorinya mengenai memran sel. Berdasarkan teorinya, Everton mengungkapkan bahwa Pengertian Membran Sel adalah lapisan tipis lipid, kenyataan zat-zat yang larut dalam lipid dapat menembus membran sel. Sedangkan dari beberapa sifat membran sel yang lain, Menurut Danielli diusulkan bahwa membran sel terdiri atas lapisan rangkap lipid yang diapit oleh lapisan protein pada kedua sisinya.

    Sebelum diajukan teori membran sel, Singer dan Nicolson pada tahun 1972 mengajukan teori-teori tentang struktur membran sel yang dapat disimpulkan dalam 3 kelompok.
    1. Teori lembran (leaflet theory), pada dasarnya menyatakan bahwa membran sel tersusun oleh lapisan-lapisan.
    2. Teori bola-bola (globular theory), dalam teori ini menyatakan bahwa komponen lipid-protein berbentuk sebagai bola-bola yang tersusun membentuk lembaran.
    3. Teori dinamis, teori ini menyatakan bahwa struktur membran sel dapat berbentuk lembaran berlapis dan dapat berubah menjadi susunan bola-bola mengikuti keadaan dan kebutuhannya.
    Demikianlah pembahasan mengenai pengertian membran sel dalam biologi , semoga tulisan saya mengenai pengertian membran sel dalam biologi dapat bermanfaat.

    Sumber :

    - Subowo, 2011. Biologi Sel. Yang Menerbitkan CV Sagung Seto : Jakarta.



    Gambar. Pengertian Membran Sel

    Monday, 11 May 2015

    Pengertian Jaringan Parenkim dalam Biologi

    |Pengertian Jaringan Parenkim dalam Biologi|

    Pada kesempatan ini akan dibahas mengenai Pengertian Jaringan Parenkim dalam Biologi.

    Pengertian Jaringan Parenkim (jaringan dasar) adalah suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi dan juga fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan segala kegiatan proses fisiologi. Walaupun struktur morfologi dan fisiologinya bermacam-macam, namun pada umumnya dapat dinyatakan bahwa parenkim memiliki sifat -sifat yanga sama.

    Sel-sel yang menyusun jaringan di atas terdiri dari sel-sel yang bahan-bahannya merupakan zat setengah cairan, sedangkan jaringan-jaringan lain yang terbentuk terlebih dahulu merupakan bahan-bahan yang lebih padat.

    Jaringan Parenkim biasa disebut sebagai ground tissu atau jaringan dasar, yang berarti bahwa pada hampir setiap bagian tumbuhan akan terdapat jaringan parenkim ini sebagai jaringan dasar, dimana jaringan-jaringan lain terdapat di dalamnya.

    Secara filogenetis, Jaringan Parenkim dapat dianggap sebagai jaringan-jaringan pada tumbuhan yang tersusunnya merupakan pemula. Sebab kalau kita perhatikan tumbuhan yang primitif, pada tubuhnya hanya terdiri dari sel-sel Parenkim. Jadi sesuai dengan pengertian Parenkim di atas sebagai jaringan dasar (jaringan pemula), demikian juga anggapan bahwa jaringan-jaringan dewasa ada tumbuhan tingkat tinggi berasal dari jaringan Parenkim tersebut.

    Jaringan Parenkim terbentuk dari sel-sel parenkim, dengan demikian dapat dikatakan bahwa sel-sel Parenkim itu adalah massa (sel-sel) yang menyebar luas pada seluruh organ dari tumbuhan. Jaringan Parenkim merupakan jaringan heterogen, sebab telah terjadi asosiasi antara sel-sel parenkim yang meluas maka jaringan parenkim umumnya terdapat pada empulur dan korteks batang, akar, mesofil daun, jaringan-jaringan fotosintesis, daging daun serta endosperm biji dan dalam buah.

    Demikianlah Pembahasan Mengenai Pengertian Jaringan Parenkim, Semoga tulisan saya mengenai Pengertian Jaringan Parenkim dapat bermanfaat.


    Sumber : Buku dalam Penulisan Pengertian Jaringan Parenkim :

    - Yayan Sutrian, 2011. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan (Tentang Sel dan Jaringan). Yang Menerbitkan PT Rineka Cipta: Jakarta.


    Gambar. Pengertian Jaringan Parenkim

    Pengertian Jaringan Dalam Biologi

    |Pengertian Jaringan Dalam Biologi|

    Pada Kesempatan ini akan dibahas mengenai Pengertian Jaringan dalam Biologi.

    Pengertian Jaringan adalah tiap-tiap kumpulan protoplas yang mempunyai dinding atau merupakan suatu kumpulan sel yang bentuk dan fungsinya sama. Makna kalimat "suatu kumpulan sel yang bentuk dan fungsinya sama" untuk dapat mengetahui tumbuhan yang mempunyai jaringan dan yang tidak mempunyai jaringan.

    Pada tumbuhan yang uniseluler atau terdiri dari satu sel (bakteria) tentunya tidak mempunyai jaringan, demikian pula pada tumbuh-tumbuhan yang rendah tingkat perkembangannya belum mempunyai jaringan. Jaringan-jaringan tersebut pada umumnya terdapat pada tumbuh-tumbuhan yang yang tinggi tingkat perkembangannya, semakin tinggi tingkat perkembangannya maka semakin jelas pula adanya diferensiasi yang membentuk alat-alat tumbuhan yang berlainan.

    Dengan adanya jaringan-jaringan dalam tumbuhan, ini berarti bahwa pada tumbuhan tersebut telah ada pembagian dalam kegiatan-kegiatan proses hidupnya, dalam hal ini tiap-tiap jaringan biasanya hanya melakukan suatu satu macam proses hidup, contohnya :

    1. Jaringan meristem yang mampu membelah secara terus menerus dan membentuk sel-sel baru.
    2. Jaringan epidermis melindungi jaringan sel pada bagian dalam
    3. Jaringan gabus berfungsi sebagai pengganti dari epidermis ketika batang atau akar menjadi dewasa
    4. Jaringan parenkim, membentuk daging buah, menyimpan makanan cadangan, membentuk endosperm,  tempat fotosintesis, sebagai penyokong tubuh bila vakuolanya berisi air.
    5. Jaringan Kollenkhim, berfungsi untuk menyokong tubuh tumbuhan.
    6. Jaringan sklerenkim, juga berfungsi sebagai penyokong
    7. Jaringan Phloem (pembuluh tapis) berfungsi mengangkut bahan mineral dan air dari akar sampai daun.

    Terjadinya jaringan tumbuhan ialah karena adanya atau berlangsungnya pembelahan dari sel-sel tersebut, yang dalam hal ini sel-sel yang terjadi tetap melakukan hubungan-hubungan dengan erat antara yang satu dengan yang lainnya. Kemudian pembentukan jaringan-jaringan tersebut sangat erat kaitannya pula dengan pembentukan berbagai alat pada tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, buah dan lain-lain).

    Demikianlah pembahasan mengenai Pengertian Jaringan dalam Biologi, semoga tulisan saya tentang Pengertian Jaringan dalam Biologi dapat bermanfaat.

    Sumber : Buku dalam Penulisan Pengertian Jaringan :

    - Yayan Sutrian, 2011. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan (Tentang Sel dan Jaringan). Penerbit PT Rineka Cipta: Jakarta.



    Gambar. Pengertian Jaringan Dalam Biologi