Temukan Artikel Dan Pengertian Berbagai Bidang Ilmu Di Website Ini.

Showing posts with label Seni. Show all posts
Showing posts with label Seni. Show all posts

Thursday, 11 February 2016

Pengertian Komunikasi Kinesik dan Komponennya


Apa Itu Kinesik (ilmu gerak)? | Pada tahun 1872, Charles Darwin sang pencetus teori evolusi menulis buku pertamanya yang berjudul The Expression of the Emotion in Man and Animals. Sayangnya, tidak ada penelitian ilmiah lanjutan mengenai topik tersebut hingga satu setengah abad berikutnya.

Salah seorang pelopor di bidang penelitian bahasa tubuh adalah Ray Birdwhistell, seorang antropolog Amerika yang mengabdi pada tahun 1950-an. Dia menyebut komunikasi tanpa kata-kata ini sebagai kinesics karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagian-bagian tubuh tertentu, atau secara keseluruhan yang memiliki peran utama dalam mengkomunikasikan sebuah pesan.

Kinesik (ilmu gerak) adalah ilmu yang mempelajari sesuatu yang dapat diobservasi, tersembunyi dan penuh arti bagi komunikasi dalam lingkungan pergaulan dengan tujuan untuk mencari arti gerakan itu. Kinesik diperhatikan secara abstrak dari pergantian otot yang teratur dimana karakter yang ada pada sistem psikologis bergabung untuk bergerak secara bersamaan pada proses komunikasi dan untuk sistem interaksi pada kelompok sosial.

Komunikasi kinesik merupakan bentuk komunikasi nonverbal yang paling jelas tapi juga merupakan bentuk komunikasi yang paling membingungkan karena memberikan bermacam-macam arti melalui gerakan anggota tubuh.

Studi kinesik dan kebudayaan biasanya terbatas pada kebudayaan khusus gerak isyarat. Kinesik memusatkan perhatian pada pemberian pesan yang diperlihatkan dalam kebudayaan kinesik. Kelompok manusia sering menyatakan “ya” dan “tidak” secara kinesik, walaupun tidak mengangguk dan menggelengkan kepala yang di asosiaskan dengan positif dan negatif. Pengamatan tanda “ya‟ dan “tidak” merupakan studi bagaimana studi kinesik dapat terjadi dalam kehidupan yang berbeda, meskipun terdapat banyak kesamaan.

Sebagai contoh, pengangkatan alis mata, secara universal, menyatakan “ya” dan menggelengkan kepala untuk mengatakan“tidak” dalam interaksi sosial. Penggelengan kepala ini sangat biasa terjadi pada manusia dan hewan. Darwin menghubungkan hal itu dengan penolakan bayi terhadap pemberian susu ketika bayi merasa kenyang. Eibl-Eiblesfeldt menemukan keadaan ini pada anak-anak buta-tuli. Dia merasa penolakan itu berasal dari cara penggelengan hewan.

Kinesik memegang peranan yang besar dalam perubahan kontrol. Ada pembicara yang melakukan gerakan yang berbeda, seperti gerak kepala yang singkat seirama dengan ucapan dan gerak tubuh yang memperjelas ucapan. Dengan menghentikan gerak seperti itu, berarti dia berhenti berbicara. Secara umum, pendengar melihat kepada pembicara lebih banyak dari pada pembicara melihat pada pendengar.

Adapun komponen utama dari komunikasi kinesik yaitu:  

1. Facial Signs
Facial Signs meliputi mimik wajah, kontak mata, gerak kening, alis, mulut dan lain-lain. Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, kita paling sering melihat wajah mereka. Pada wajah terdapat 90-an syaraf yang dapat menyampaikan pesan. Sedikit perubahan dapat saja mengubah arti dari pesan yang ingin disampaikan. Alis dan kening juga menambah makna pesan dari terkejut sampai dengan marah. Mulut, ketika tidak berbicara dapat membentuk sudut turun atau sudut naik yang membentuk sebuah senyuman.

Kontak mata adalah saluran yang penting dari komunikasi interpersonal, yang membantu dalam mengalirkan komunikasi dan juga menunjukkan minat pada seseorang. Lebih lanjut, kontak mata antara pembicara dengan penerima pesan dapat meningkatkan kredibilitas pembicara. Pembicara yang dapat mengadakan kontak mata dengan baik dapat membuka alur komunikasi dan menunjukkan minat, perhatian, kehangatan, dan kredibilitasnya.

Dalam bahasa tubuh, wajah kita adalah bagian yang paling ekspresif, dalam setiap interaksi wajah merupakan hal pertama yang akan dirujuk secara alami, kita cenderung memandang wajah saat berbicara dengan orang lain. Kata-kata kita dipertegas oleh ekspresi wajah kita. Kita memberikan lebih banyak isyarat melalui wajah kita daripada melalui bagian tubuh yang lain, sesuatu yang memang harus kita harapkan dari keberadaan 22 otot di setiap sisi wajah.

Ekspresi/mimik wajah merupakan salah satu cara penting dalam menyampaikan pesan sosial dalam kehidupan manusia. Manusia dapat mengalami ekspresi wajah tertentu secara sengaja, tapi umumnya ekspresi wajah dialami secara tidak sengaja akibat perasaan atau emosi manusia tersebut. Biasanya amat sulit menyembunyikan perasaan atau emosi dari wajah, walaupun banyak orang yang merasa amat ingin melakukannya.

Banyak penelitian yang telah dilakukan terkait dengan wajah. Namun penelitian Charles Darwin-lah yang pertama kali menyoroti pentingnya mempelajari ekspresi wajah dan berbagai emosi yang ditunjukkan melalui wajah. Secara umum, telah diterima bahwa, oleh semua budaya, terdapat 6 jenis emosi yang mudah untuk diidentifikasi.

Enam Emosi Universal:

  • Kebahagiaan
  • Kesedihan
  • Keterkejutan
  • Muak
  • Rasa Takut
  • Marah
2. Gesture
Gestur meliputi gerakan tubuh dan tangan saat berkomunikasi. Jika kita gagal dalam memberikan isyarat saat berbicara maka kita dapat dianggap membosankan, kaku dan tidak hidup.

Ekman dan Friesen (1969) mengidentifikasi lima tipe gestur, yaitu:

  • Emblems, yaitu gestur yang secara langsung menggantikan arti kata.
  • Illustrator, yaitu gestur yang membentuk apa yang ingin dikatakan.
  • Affective Displays, yaitu gestur yang menunjukkan perasaan.
  • Regulators, yaitu gestur yang berfungsi untuk mengontrol alur dari pembicaraan.
  • Adapters, yaitu gestur yang mengacu pada pelepasan ketegangan dan bentuk lainnya.
3. Body Posture
Body Posture adalah sikap tubuh saat berkomunikasi. Sikap tubuh yang terbuka dan memerlukan ruang yang besar dapat mengindikasikan kenyamanan dan dominasi, sebaliknya sikap tubuh tertentu membuat seseorang terlihat kecil dan mengindikasikan inferioritas.

Kita mengkomunikasikan sejumlah pesan dengan cara kita berjalan, berbicara, berdiri, dan duduk. Berdiri tegak tapi tidak kaku dan sedikit condong kedepan menyatakan kepada orang lain bahwa Anda dapat didekati, menerima dan ramah. Lebih jauh, kedekatan interpersonal tercipta ketika kita dan lawan bicara kita berhadapan satu sama lain. Berbicara dengan membalikkan punggung atau melihat ke lantai atau atap seharusnya dihindari karena menyatakan ketidaktertarikan Anda.

Ekman dan Friesen mengindetifikasikan dua (2) hal yang berkaitan dnegan gerakan tubuh, yaitu:

  • Aksi Tubuh: gerakan yang terobservasi dengan awal dan akhir yang jelas
  • Posisi Tubuh: ketiadaan gerak pada waktu-waktu yang jelas pada semua bagian tubuh
Halloway mengidentifikasikan 7 arti gerak tubuh:
  • mendorong/mengikat
  • keharmonisan/ketidakharmonisan
  • kepekaan/ketidakpekaan
  • pengaruh positive/negative
  • penuh/tidak perhatian
  • mempermudah/tidak menerima
  • mendukung/tidak menyetujui
Kinesik juga memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Di bidang seni misalnya, kecerdasan bahasa tubuh dapat diukur dari segi penghayatan seorang artis dalam bermain film, berteater, atau membaca puisi. Dalam bidang pendidikan, seorang guru akan menggunakan bahasa tubuh untuk memperjelas materi yang ia sampaikan.
Sekian pengertian kinesik, semoga artikel ini dapat bermanfaar bagi anda!
Baca juga:

Pengertian Dan Sejarah Teater

Apa Itu Teater? | Kata Teater berasal dari kata Yunani kuno “theatron” yang secara harfiah berarti gedung, tempat pertunjukan, stage (panggung), maupun pusat persembahan. Teater bisa juga diartikan mencakup gedung, pekerja (pemain dan kru panggung), sekaligus kegiatannya (isi-pentas/peristiwanya). Sementara itu, ada juga yang mengartikan teater sebagai semua jenis dan bentuk tontonan, baik di panggung maupun arena terbuka.

Secara etimologis, teater adalah
gedung pertunjukan atau auditorium. Dalam arti luas, teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Teater bisa juga diartikan sebagai drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media: percakapan, gerak dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian, dsb.

Bernard Beckerman, kepala departemen drama di Univesitas Hofstra, New York, dalam bukunya, Dynamics of Drama, mendefinisikan teater sebagai ”yang terjadi ketika seorang manusia atau lebih, terisolasi dalam suatu waktu/atau ruang, menghadirkan diri mereka pada orang lain”. Teater bisa juga berbentuk: opera, ballet, pertunjukan boneka, tari India klasik, improvisasi, performance, serta pantomim. (dikutip dari http://aamovi.wordpress.com/2009/03/26/pengertian-drama-dan-teater-2)

Secara singkat dapatlah diberikan definisi terhadap teater yaitu
suatu kegiatan berekspresi yang bertolak dari alur cerita yang dipertunjukkan dengan menggunakan tubuh sebagai medium utama, sedangkan dalam proses penciptaannya digunakan unsur gerak, suara, bunyi dan rupa (wujud) yang disampaikan kepada penonton. Keberadaan teater di tengah kehidupan masyarakat merupakan resiko kultural dari dinamika kehidupan masyarakat sama dengan resiko kultural lainnya, politik dan sebagainya. Dengan pengertian bahwa teater sebagai salah satu bentuk kesenian yang dihadirkan oleh dinamika masyarakat.

Seni teater menggabungkan unsur-unsur audio, visual, dan kinestetik (gerak) yang meliputi bunyi, suara, musik, gerak serta seni rupa. Seni teater merupakan suatu kesatuan seni yang diciptakan oleh penulis lakon, sutradara, pemain (pemeran), penata artistik, pekerja teknik, dan diproduksi oleh sekelompok orang produksi. Sebagai seni kolektif, seni teater dilakukan bersama-sama yang mengharuskan semuanya sejalan dan seirama serta perlu harmonisasi dari keseluruhan tim. Pertunjukan ini merupakan proses seseorang atau sekelompok manusia dalam rangka mencapai tujuan artistik secara bersama. Dalam proses produksi artistik ini, ada sekelompok orang yang mengkoordinasikan kegiatan (tim produksi).

Sejarah Teater Sejarah panjang seni teater dipercayai keberadaannya sejak manusia mulai melakukan interaksi satu sama lain. Interaksi itu juga berlangsung bersamaan dengan tafsiran-tafsiran terhadap alam semesta. Dengan demikian, pemaknaan-pemaknaan teater tidak jauh berada dalam hubungan interaksi dan tafsiran-tafsiran antara manusia dan alam semesta.

Waktu dan tempat pertunjukan teater pertama kali dimulai tidak diketahui. Adapun yang dapat diketahui hanyalah teori tentang asal mulanya. Di antaranya teori tentang asal mula teater adalah sebagai berikut:
  1. Berasal dari upacara agama primitif. Unsur cerita ditambahkan pada upacara semacam itu yang akhirnya berkembang menjadi pertunjukan teater. Meskipun upacara agama telah lama ditinggalkan, tapi teater ini hidup terus hingga sekarang. 
  2. Berasal dari nyayian untuk menghormati seorang pahlawan di kuburannya. Dalam acara ini seseorang mengisahkan riwayat hidup sang pahlawan yang lama kelamaan diperagakan dalam bentuk teater. 
  3. Berasal dari kegemaran manusia mendengarkan cerita. Cerita itu kemudian juga dibuat dalam bentuk teater (kisah perburuan, kepahlawanan, perang, dsb).
 
Sekian pengertian Teater, semoga artikel yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi anda!
Baca juga:

Saturday, 19 December 2015

Pengertian Tari Menurut Para Ahli

Pengertian Tari| Seni tari merupakan seni menggerakkan tubuh secara berirama, biasanya sejalan dengan musik. Gerakan-gerakan itu dapat dinikmati sendiri, pengucapan suatu gagasan atau emosi, atau menceritakan suatu kisah, dapat pula digunakan untuk mencapai keadaan semacam mabuk atau tak sadar bagi yang menarikannya. Kemungkinan-kemungkinan yang demikian itu, menjadikan tari sebagai ciri pokok pada kehidupan agama, masyarakat dan seni dalam kebudayaan pada umumnya . 

Menurut para ahli seni tari adalah sesuatu yang memberi kita kesenangan (M. Adler); sesuatu yang apabila dilihat membuat senang (T. Aquines); sesuatu selain baik juga menyenangkan (Aristoteles); sesuatu yang menyenangkan seketika, dan semesta (I. Kant); gejala yang dapat dicerna oleh indera dengan baik (Eric W). 

Secara keseluruhan tari itu dapat dibagi atas tiga kelompok besar yaitu: 
1. Tari sepenuhnya, yang dapat dibagi atas dua golongan yaitu: 
  • Yang tidak mengandung cerita 
  • Yang mengandung cerita 
2. Tari yang terpadu dengan unsur seni lainnya, yang dapat dibagi atas tiga golongan yaitu:
  • Terpadu dengan dialog 
  • Terpadu dengan nyanyian 
  • Terpadu dengan dialog dan nyanyian 
3. Tari yang terpadu dengan permainan, yang dapat dibagi atas tiga golongan yaitu: 
  • Dengan akrobatik 
  • Dengan demonstrasi kekebalan 
  • Dengan sulapan.
Dari sudut bentuk dan perwujudannya perkembangan tari di Indonesia dapat dibagi atas lima tahap (Sedyawati) , yaitu: 
  1. tahap kehidupan terpencil dalam wilayah-wilayah etnik, 
  2. tahap masuknya pengaruh-pengaruh luar sebagai unsur asing, 
  3. tahap penembusan secara sengaja batas-batas kesukuan, sehubungan dengan tampilnya nasionalisme Indonesia, 
  4. tahap gagasan mengenal pengembangan tari untuk taraf nasional, dan 
  5. tahap kedewasaan baru yang ditandai oleh pencaharian nilai-nilai di dalam tari itu sendiri. 
Ciri khusus tarian Indonesia menurut Claire Holt (1967) adalah terikat dengan tanah dan tidak menjauhinya, posisinya duduk, berlutut, membungkuk ataupun setengah membungkuk. Serta kaki dan tangan sama pentingnya.

Sumber: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33340/3/Chapter%20II.pdf

Gambar Pengertian Tari Menurut Para Ahli

Sunday, 15 November 2015

Pengertian, Ciri-Ciri dan Contoh Gurindam

|Pembahasan Mengenai Pengertian, Ciri-ciri dan Contoh Gurindam|
Gurindam adalah salah satu jenis karya sastra puisi lama atau satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Gurindam ini dibawa oleh orang Hindu atau pengaruh sastra Hindu. Gurindam berasal dari bahasa Tamil (India) yaitu kirindam yang berarti mula-mula amsal, perumpamaan. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.

Ciri-Ciri Gurindam
  1. Tiap bait terdiri dari dua baris
  2. Bersajak a-a
  3. Setiap bait berisi nasihat
  4. Mengandung ajaran moral dan agama
  5. Hubungan larik pertama dengan larik kedua membentuk hubungan sebab-akibat
  6. Isi terdapat pada larik ke dua
Jenis-jenis Gurindam 
  1. Gurindam serangkap 2 baris
  2. Gurindam serangkap 4 baris
  3. Gurindam bebas
Contoh Gurindam Serangkap Dua Baris
Orang yang rajin membaca buku,
Banyak ilmu ia tahu.
 
Contoh Gurindam Serangkap Empat Baris
Tiada siapa yang besar, 
Tiada siapa yang tinggi,
Tetap sama sedasar,
Tidaklah berbeza lagi
Jangan takut dan gentar,
Mati hanya sekali,
Jangan bertukar berkisar,
Tetap di lapangan mengendali.

Contoh Gurindam Bebas
Pangkalnya sama dipupuk,
Pucuknya sama digentis,
Buahnya sama ditarik,
Ke bukit sama didaki,
Ke lurah sama dituruni,
Ke laut sama direnangkan 

 
Gambar
Pengertian Gurindam

Thursday, 30 April 2015

Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

Pengertian Puisi: Apa Itu Puisi? Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poites, yang berarti pembangun, pembentuk, pembuat. Dalam bahasa Latin dari kata poeta, yang artinya membangun, menyebabkan, menimbulkan, menyair. Dalam perkembangan selanjutnya, makna kata tersebut menyempit menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang kata kiasan (Sitomorang, 1980:10). 

Menurut Vicil C. Coulter, kata poet berasal dari kata bahasa Gerik yang berarti membuat, mencipta. Dalam bahasa Gerik, kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir menyerupai dewa-dewa atau orang yang amat suka pada dewa-dewa. Dia adalah orang yang mempunyai penglihatan yang tajam, orang suci, yang sekaligus seorang filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi (Situmorang, 1980:10)). 

Ada beberapa pengertian lain. 
  1. Menurut Kamus Istilah Sastra (Sudjiman, 1984), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. 
  2. Putu Arya Tirtawirya (1980:9) mengatakan bahwa puisi merupakan ungkapan secara implisit, samar dengan makna yang tersirat di mana kata-katanya condong pada makna konotatif. 
  3. Ralph Waldo Emerson (Situmorang, 1980:8) mengatakan bahwa puisi mengajarkan sebanyak mungkin dengan kata-kata sesedikit mungkin. 
  4. William Wordsworth (Situmorang, 1980:9) mengatakan bahwa puisi adalah peluapan yang spontan dari perasaan-perasaan yang penuh daya, memperoleh asalnya dari emosi atau rasa yang dikumpulkan kembali dalam kedamaian. 
  5. Percy Byssche Shelly (Situmorang, 1980:9) mengatakan bahwa puisi adalah rekaman dari saat-saat yang paling baik dan paling senang dari pikiran-pikiran yang paling senang. 
  6. Watt-Dunton (Situmorang, 1980:9) mengatakan bahwa puisi adalah ekpresi yang kongkret dan yang bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama. 
  7. Lescelles Abercrombie (Sitomurang, 1980:9) mengatakan bahwa puisi adalah ekspresi dari pengalaman imajinatif, yang hanya bernilai serta berlaku dalam ucapan atau pernyataan yang bersifat kemasyarakatan yang diutarakan dengan bahasa yang mempergunakan setiap rencana yang matang serta bermanfaat.

Sekian Pengertian Puisi, Semoga Bermanfaat..!