Temukan Artikel Dan Pengertian Berbagai Bidang Ilmu Di Website Ini.

Showing posts with label Psikologi. Show all posts
Showing posts with label Psikologi. Show all posts

Monday, 29 February 2016

Pengertian Empirisme

Pengertian Empirisme - Empirisme secara etimologis menurut Bagus (2002) berasal dari kata bahasa Inggris empiricism dan experience. Kata-kata ini berakar dari kata bahasa Yunani έμπειρία (empeiria) dan dari kata experietia yang berarti “berpengalaman dalam”,“berkenalan dengan”, “terampil untuk”. 

Sementara menurut Lacey (2000) berdasarkan akar katanya Empirisme adalah aliran dalam filsafat yang berpandangan bahwa pengetahuan secara keseluruhan atau parsial didasarkan kepada pengalaman yang menggunakan indera. 

Selanjutnya secara terminologis terdapat beberapa definisi mengenai empirisme, di antaranya: doktrin bahwa sumber seluruh pengetahuan harus dicari dalam pengalaman, pandangan bahwa semua ide merupakan abstraksi yang dibentuk dengan menggabungkan apa yang dialami, pengalaman inderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan, dan bukan akal. 

Berdasarkan Honer and Hunt (2003) aliran ini adalah tidak mungkin untuk mencari pengetahuan mutlak dan mencakup semua segi, apalagi bila di dekat kita terdapat kekuatan yang dapat dikuasai untuk meningkatkan pengetahuan manusia, yang meskipun bersifat lebih lambat namun lebih dapat diandalkan. Kaum empiris cukup puas dengan mengembangkan sebuah sistem pengetahuan yang mempunyai peluang besar untuk benar, meskipun kepastian mutlak tidak akan pernah dapat dijamin. 

Kaum empiris memegang teguh pendapat bahwa pengetahuan manusia dapat diperoleh lewat pengalaman. Jika kita sedang berusaha untuk meyakinkan seorang empiris bahwa sesuatu itu ada, dia akan berkata “tunjukkan hal itu kepada saya”. 

Dalam persoalan mengenai fakta maka dia harus diyakinkan oleh pengalamannya sendiri. Tokoh yang dianggap sebagai benih dari empisisme adalah Aristoteles, seperti juga pada rasionalisme, maka pada empirisme pun terdapat banyak tokoh pendukungnya yang tidak kalah populernya. Tokoh-tokoh dimaksud di antarnya adalah David Hume, John Locke dan Bishop Berkley.


Sekian uraian tentang Pengertian Empirisme, semoga bermanfaat.
Baca juga:

Friday, 26 February 2016

Pengertian Gaya Hidup

Pengertian Gaya Hidup - Gaya Hidup merupakan ciri sebuah negara modern, atau yang biasa disebut dengan modernitas. Maksudnya adalah siapapun yang hidup dalam masyarakat modern akan menggunakan gagasan tentang gaya hidup untuk menggabarkan tindakan sendiri atau orang lain. 

Gaya hidup merupakan pola-pola tindakan yang membedakan antara satu orang dengan orang yang lain. Dalam interaksi sehari hari kita bisa menerapkan suatu gagasan tentang gaya hidup tanpa perlu menjelaskan apa yang dimaksud. 

Oleh sebab itu gaya hidup merupakan bagian dari kehidupan sosial sehari hari dunia modern dan gaya hidup berfungsi dalam interaksi dengan cara-cara yang mungkin tidak dapat dipahami oleh mereka yang tidak hidup dalam masyarakat modern. 

Gaya hidup kalau di definisikan lebih luas adalah sebagai cara hidup yang di identifikasi oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktifitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereke sendiri dan juga dunia disekitarnya.

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya. 

Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu. Faktor-faktor utama pembentuk gaya hidup dapat dibagi menjadi dua yaitu secara demografis dan psikografis. Faktor demografis misalnya berdasarkan tingkat pendidikan, usia, tingkat penghasilan dan jenis kelamin, sedangkan faktor psikografis lebih kompleks karena indikator penyusunnya dari karakteristik konsumen.


Sekian uraian tentang Pengertian Gaya Hidup, semoga bermanfaat.
Baca juga:

Friday, 12 February 2016

Pengertian Kecerdasan Emosi Menurut Para Ahli

Apa Itu Pengertian kecerdasan emosi? | Sebelum membahas tentang kecerdasan emosi sebaiknya dijelaskan dahulu tentang emosi. Adapun yang dimaksud emosi adalah setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan dan nafsu, baik itu bersifat positif atau negatif.
Adapun macam-macam emosi menurut penggolongannya adalah sebagai berikut:
  1. Amarah, meliputi: bringas, mengamuk, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, dll 
  2. Kesedihan, meliputi: pedih, sedih, muram, suram, melankolis, putus asa, dll 
  3. Rasa taku, seperti: cemas, gugup, khawatir, waspada, fobia, dll 
  4. Kenikmatan, misalnya: bahagia, gembira, senang, bangga. 
  5. Cinta, meliputi: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, dll 
  6. Terkejut, seperti: terkesiap, takjub, terpana 
  7. Jengkel, meliputi: hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, dll 
  8. Malu, seperti: rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib, dan hati hancur lebur.
Sedangkan kecerdasan merupakan kekuatan atau kemampuan untuk melakukan sesuatu. Menurut Howard Gardner kecerdasan dibagi menjadi tujuh macam yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan logika matematika, kecerdasan musikal, kecerdasan kinetik, kecerdasan spasial, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal.
Beberapa ahli membedakan pengertian kecerdasan emosi sebagai berikut:
  1. Menurut Daniel Goleman kecerdasan emosi adalah kemampuan seperti kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdo`a. 
  2. Menurut Agus Efendi kecerdasan emosi adalah jenis kecerdasan yang fokusnya memahami, mengenali, merasakan, mengelola, dan memimpin perasaan diri sendiri dan orang lain serta mengaplikasikannya dalam kehidupan pribadi dan sosial. 
  3. Menurut Dr Hamzah B. Uno .M.Pd kecerdasan emosi adalah kemamapuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain , kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri, dan dalam hubungannya dengan orang lain. 
  4. Menurut Howard Gardner kecerdasan emosi terdiri dari dua kecakapan yaitu intrapersonal intelligence (kemampuan untuk memahami diri sendiri dan bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri) dan interpersonal intelligence (kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain dan sekitarnya).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain.

Sekian pengertian kecerdasan emosi menurut para ahli, semoga artikel ini dapat bermanfaat!
Baca juga:

Pengertian Sugesti

Apa Itu Sugesti?| Yang dimaksud dengan sugesti ialah pengaruh psikis, baik yang datang dari diri sendiri, maupun yang datang dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik dari individu yang bersangkutan.
 
Karena itu sugesti dapat dibedakan menjadi:
  1. auto sugesti, yaitu sugesti terhadap diri sendiri, sugesti yang datang dari dalam diri individu yang bersangkutan, dan
  2. hetero sugesti, yaitu sugesti yang datang dari orang lain. Misal sering seseorang merasa sakit-sakit saja, walaupun secara obyektif yang bersangkutan dalam keadaan sehat-sehat saja terapi karena auto-sugesti orang tersebut merasa tidak dalam keadaan sehat, maka ia merasa tidak sehat. Contoh untuk hetero sugesti adalah misal dalam bidang perdagangan, orang mempropagandakan dagangannya sedemikian rupa, hingga tanpa berfikir lebih lanjut orang termakan propaganda itu, dan menerima saja apa yang diajukan oleh pedagang yang bersangkutan.
Imitasi dan sugesti peranannya dalam interaksi hampir sama besarnya, namun berbeda. Dalam imitasi, orang yang mengimitasi keadaannya aktif sebaliknya dengan yang diimitasi dalam keadaan pasif. Sedangkan dalam sugesti orang dengan sengaja dan aktif memberikan pandangan, norma dan sebagainya agar orang lain menerima. 
 
Terjadinya proses sugesti mengikuti dalil sebagai berikut :
  • Sugesti akan mudah diterima orang lain, bila daya kritisnya dihambat. Orang yang kemampuan berpikirnya kurang atau kurang kritis akan mudah dipengaruhi. Daya kritis tersebut akan terhambat bila orang terkena stimulus yang bersifat emosional. Atau dalam keadaan fisik dan jiwa yang lelah. Misal orang yang telah berjam-jam rapat, ia sudah lelah baik fisik maupun psikologis , adanya keenganan untuk berfikir secara berat, sehingga biasanya dalam keadaan yang demikian orang akan mudah menerima pendapat, pandangan dari pihak lain, atau dengan kata lain orang yang bersangkutan akan mudah menerima sugesti dari pihak lain. 
  • Sugesti akan mudah diterima orang lain, bila kemampuan berpikirnya terpecah belah (dissosiasi). Orang mengalami dissosiasi bila orang itu dalam keadaan kebingungan sehingga mudah menerima pengaruh orang lain. Secara psikologis orang yang dalam keadaan bingung berusaha mencari penyelesaian karena jiwanya tidak tenteram sehingga mudah dipengaruhi oleh pihak lain. 
  • Sugesti akan mudah diterima orang lain, bila materinya mendapat dukungan orang banyak (sugesti mayoritas). Dalam dalil ini orang akan mudah menrima pandangan, nporma, pendapat dan sebagainya bila hal tersebut telah mendapatkan dukungan mayoritas. 
  • Sugesti akan mudah diterima orang lain, bila yang memberikan materi adalah orang yang memiliki otoritas. Walau materi yang diberikan sama tetapi kalau yang memberikan berbeda maka akan terdapat pula perbedaan dalam penerimaan. Orang yang memiliki otoritas akan cenderung mudah diterima karena tingkat kepercayaan yang tinggi 
  • Sugesti akan mudah diterima orang lain, bila pada orang yang bersangkutan telah ada pendapat yang mendahului yang searah. Bila dalam diri orang ada pendapat yang telah mendahului dan searah dengan yang disugestikan maka umumnya orang akan mudah menerima pendapat tersebut.
 
 
 
Sekian pengertian sugesti, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda!
Baca juga:

Thursday, 11 February 2016

Pengertian Budaya Demokrasi

Apa Itu Budaya Demokrasi? | Kata budaya berasal dari kata budi/akal dan daya/kemampuan maka budaya adalah kemampuan akal manusia. Secara bahasa budaya demokrasi berarti kemampuan akal manusia tentang berdemokrasi.

Pengertian Budaya Demokrasi dapat dilihat dari tiga sudut:

Yang pertama adalah budaya demokrasi formal, yaitu suatu sistem pemerintahan yg hanya dilihat dari ada atau tidaknya lembaga politik demokrasi seperti perwakilan rakyat .

Yang kedua adalah budaya demokrasi wajah(permukaan), yaitu demokrasi yang hanya tampak dari luar, sedangkan di dalamnya tidak ada sama sekali unsur demokrasi.

Yang ketiga demokrasi substantif, yaitu demokrasi yang memberikan kesempatan(hak suara) untuk menentukan kebijakan kepada seluruh golongan masyarakat tanpa memandang kedudukan atau apapun dengan tujuan menjalankan agenda kerakyatan.

Budaya Demokrasi pada intinya adalah budaya yang menomorsatukan kepentingan masyarakat dalam pembuatan keputusan mengenai kebijakan negara.

Kelebihan dan Kekurangan Budaya Demokrasi
Kelebihan

  • Demokrasi memberi kesempatan untuk perubahan di tubuh pemerintahan tanpa menggunakan tindakan yang tidak baik. 
  • Adanya pemindahan kekuasaan yang dapat dilakukan melalui pemilihan umum 
  • Sistem demokrasi mencegah adanya monopoli kekuasaan 
  • Dalam budaya demokrasi, pemerintah yang terpilih melalui pemilu akan memiliki rasa berutang karena rakyat yang memilihnya, oleh karena itu hal ini akan menimbulkan pemicu untuk bekerja sebaik-baiknya untuk rakyat 
  • Masyarakat diberi kebebasan untuk berpartisipasi yang menimbulkan rasa memiliki terhadap negara.
Kekurangan
  • Masyarakat bisa salah dalam memilih dikarenakan isu-isu politik 
  • Fokus pemerintah akan berkurang ketika menjelang pemilu masa berikutnya - Massa dapat memengaruhi orang


Sekian pengertian Budaya Demokrasi, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda!
Baca juga: