Temukan Artikel Dan Pengertian Berbagai Bidang Ilmu Di Website Ini.

Showing posts with label Lingkungan. Show all posts
Showing posts with label Lingkungan. Show all posts

Sunday, 15 May 2016

Pengertian Audit Lingkungan

Pengertian Audit lingkungan  Audit lingkungan adalah suatu alat manajeman yang meliputi evaluasi secara sistematik, terdokumentasi, periodik, dan objektif tentang bagaimana suatu kinerja organisasi sistem manajeman dan peralatan dengan tujuan memfasilitasi kontrol manajemen terhadap pelaksanaan upaya pengendalian dampak lingkungan dan pengkajian pemanfaatan kebijakan usaha atau kegiatan terhadap peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan lingkungan.

Fungsi audit lingkungan sebagai berikut.
  • Upaya Peningkatan ketaatan terhadap peraturan, misalnya baku mutu lingkungan.
  • Dokumen suatu usaha pelaksanaan.
SOP (Prosedur Standar Operasi)
Pengelolaan dan Pemanfaatan Lingkungan
Tanggap Darurat
  • Jaminan menghindari kerusakan lingkungan.
  • Realisasi dan keabsahan prakiraan dampak dalam dokumen AMDAL.
  • Perbaikan penggunaan sumber daya (penghematan bahan, minimalisasi limbah, dan identifikasi proses daur hidup).
Manfaat dari kegiatan audit lingkungan sebagai berikut.
  • Mengidentifikasi risiko lingkungan.
  • Menjadi dasar bagi pelaksanaan kebijakan pengelolaan lingkungan atau upaya penyempurnaan rencana yang ada.
  • Menghindari kerugian finansial seperti penutupan/ pemberhentian suatu usaha atau kegiatan atau pembatasan pemerintah atau publikasi yang merugikan akibat pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang tidak baik.
  • Mencegah tekanan sanksi hukum terhadap suatu usaha atau kegiatan atau terhadap pimpinannya berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • Membuktikan pelaksanaan pengelolaan lingkungan apabila dibutuhkan dalam proses pengadilan.
  • Meningkatkan kepedulian pimpinan/ penanggung jawab dan staf suatu badan usaha atau kegiatan tentang pelaksanaan kegiatannya terhadap kebijakan dan tanggung jawab lingkungan.
  • Mengidentifikasi kemungkinan penghentian biaya melalui upaya konservasi energi serta pengurangan, pemakaian ulang, dan daur ulang limbah.
Pengertian Audit lingkungan

Itulah penjelasan yang dapat kami berikan tentang Pengertian Audit Lingkungan, semoga informasi di atas dapat bermanfaat.

Baca juga:

Wednesday, 17 February 2016

Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup Menurut Para Ahli

Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup -  Berikut Beberapa Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup Menurut Beberapa Ahli:
  1. Pendidikan lingkungan hidup menurut konvensi UNESCO (1997) di Tbilisi dalam Sudaryanti (2009) merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menciptakan suatu masyarakat dunia yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan masalah-masalah yang terkait didalamnya serta memiliki pengetahuan, motivasi, komitmen dan keterampilan untuk bekerja baik secara perorangan maupun kolektif dalam mencari alternatif atau memberi solusi terhadap permasalahan lingkungan hidup yang ada sekarang dan untuk menghindari timbulnya masalah-masalah lingkungan hidup yang baru.
  2. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) pada dasarnya bertujuan untuk merubah perilaku individu menjadi perilaku yang positif terhadap lingkungan (perilaku ramah lingkungan). Kenyataannya upaya pelaksanaan PLH di sekolah-sekolah secara umum baru sampai pada tahap peningkatan pengetahuan, belum mampu mendorong terjadinya perubahan perilaku siswa menjadi lebih ramah lingkungan (Meilani, 2011).
  3. Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses yang bertujuan untuk mengembangkan kesadaran umat manusia akan lingkungan hidup dengan seluruh permasalahan yang terdapat didalamnya (Soeriatmadja, 1997).
  4. Pendidikan Lingkungan Hidup adalah proses pengembangan apresiasi akan saling ketergantungan antara manusia dengan biofisik dan binaannya sehingga terbina sikap dan nilai mau memelihra keselarasan hubungan antara komponen-komponen lingkungan hidup (Yusuf, 1994).
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan lingkungan hidup adalah : proses pembentukan karakter dan perilaku dalam memahami, mengembangkan serta melatih manusia dalam melestarikan lingkunganya.


 
Sekian uraian tentang pengertian pendidikan lingkungan hidup menurut para ahli, semoga bermanfaat.
Baca juga:

Pengertian Lingkungan Hidup

Pengertian Lingkungan Hidup - Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup menyebutkan pengertian lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan prilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain (Pasal 1 ayat 1).
Menurut Supardi (2003), lingkungan atau sering juga disebut lingkungan hidup adalah jumlah semua benda hidup dan benda mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam ruang yang kita tempati. Secara garis besar ada 2 (dua) macam lingkungan yaitu lingkungan fisik dan lingkungan biotik.
Pertama, lingkungan fisik adalah segala benda mati dan keadaan fisik yang ada di sekitar individu misalnya batu-batuan, mineral, air, udara, unsur-unsur iklim, kelembaban, angin dan lain-lain. Lingkungan fisik ini berhubungan erat dengan makhluk hidup yang menghuninya, sebagai contoh mineral yang dikandung suatu tanah menentukan kesuburan yang erat hubungannya dengan tanaman yang tumbuh di atasnya. Kedua, lingkungan biotik adalah segala makhluk hidup yang ada di sekitar individu baik manusia, hewan dan tumbuhan. Tiap unsur biotik, berinteraksi antar biotik dan juga dengan lingkungan fisik atau lingkungan abiotik.
Lingkungan biotik maupun abiotik selalu mengalami perubahan, baik secara tiba-tiba maupun secara perlahan. Perubahan ini berhubungan erat dengan ekosistemnya yang mempunyai stabilitas tertentu. Semakin besar aneka ragam ekosistem semakin besar daya stabilitasnya, misalnya hutan di daerah tropis yang mengandung begitu banyak ragam tumbuh-tumbuhan dan hewan, walaupun tanpa perawatan tetap akan dapat mempertahankan stabilitas kehidupannya.
Sebaliknya, sawah atau ladang yang hanya terdiri dari beberapa jenis tumbuh-tumbuhan, mempunyai stabilitas yang kecil sehingga tanpa perawatan maka stabilitasnya akan terganggu. Bagi manusia, daya dukung lingkungan sangat penting bagi kehidupan. Daya dukung yang dimaksud adalah seberapa banyak jumlah unsur, baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan dan menjamin kehidupan sejumlah penduduk yang mendiami suatu lingkungan. Pada suatu saat, lingkungan tidak dapat lagi memenuhi syarat kehidupan penghuninya karena daya dukung mulai berkurang atau akibat menurunnya kualitas lingkungan akibat ulah manusia atau adanya pencemaran. 
Menurut Supardi (2003), upaya menghalangi atau mengurangi terjadinya penurunan kualitas lingkungan, maka perlu adanya suatu pedoman untuk mempertahankan kelestarian lingkungan yaitu:
  1. Manusia hendaknya selalu memelihara dan memperbaiki lingkungan untuk generasi mendatang. 
  2. Dalam pemanfaatan sumber-sumber daya yang non renewable (yang tidak dapat diganti) perencanaan dan pengelolaannya harus efektif dan efisien.
  3. Pembangunan ekonomi dan sosial hendaknya ditujukan selain untuk kesejahteraan umat juga untuk memperbaiki kualitas lingkungan.
  4. Dalam mengadakan kebijaksanaan lingkungan, hendaknya diarahkan kepada peningkatan potensi pembangunan bukan sebatas untuk masa kini tetapi juga untuk masa yang akan datang.
  5. Ilmu dan teknologi yang diterapkan untuk pemecahan masalah lingkungan harus ditujukan demi kegunaan seluruh umat manusia.
  6. Perlu adanya pendidikan, pelatihan maupun pengembangan secara ilmiah tentang pengelolaan lingkungan sehingga semua problem-problem lingkungan dapat ditanggulangi.
  7. Ada kerjasama yang baik dari semua pihak dalam rangka mempertahankan kelestarian dan mencegah terjadinya kerusakan atau kemusnahan.


Sekian uraian tentang pengertian lingkungan hidup, semoga bermanfaat.
Baca juga:
Pengertian Ekologi dan Hutan Menurut Para Ahli
Pengertian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Pengertian Lingkungan Alam

Monday, 18 January 2016

Pengertian Lingkungan Alam

Pengertian Lingkungan- Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia. Lingkungan memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan atas lingkungan biotik (benda hidup) dan lingkungan abiotik (benda mati). Lingkungan biotik terdiri dari manusia, hewan, dan tumbuhan. Sedangkan lingkungan abiotik diantaranya kursi, rumah, papan tulis, dan segala benda mati di sekitar kita. Secara garis besar lingkungan dibagi menjadi lingkungan alam dan lingkungan buatan. Di kota lingkungan yang mendominasi adalah lingkungan buatan. Sebaliknya di desa lingkungan yang paling banyak adalah lingkungan buatan.
 
 
Lingkungan Alam
Lingkungan alam adalah lingkungan yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Lingkungan alam dapat dibedakan atas lingkungan daratan dan lingkungan perairan. Lingkungan alam daratan yang berada di sekitar kita, antara lain, gunung, pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, dan lembah. Adapun lingkungan alam perairan yang berada di sekitar kita antara lain, sungai, danau, rawa, dan laut.
 
Lingkungan alam sudah ada sejak zaman dahulu. Berikut ini adalah beberapa contoh yang termasuk lingkungan alam.
 
1. Gunung dan Pegunungan
Daratan yang menonjol sangat tinggi dinamakan gunung. Ketinggian gunung di atas 600 m. Di
gunung banyak terdapat pepohonan yang rindang. Pada waktu hujan akar akan menyerap air. Air hujan akan terserap oleh tanah. Akar-akar pepohonan akan menahan tanah sehingga tidak terjadi longsor. Gunung yang berderet-deret dalam suatu barisan dan sambung-menyambung menjadi satu dinamakan pegunungan. Pegunungan juga dapat disebut kumpulan beberapa gunung. Udara di gunung atau pegunungan sejuk karena terletak pada daerah yang tinggi. Banyak orang datang ke pegunungan untuk menikmati kesejukan udaranya dan pemandangan yang indah. Pada malam hari, di kejauhan tampak kelap-kelip lampu di daerah perkotaan sehingga menambah indahnya suasana malam. Daerah pegunungan yang sejuk juga dimanfaatkan oleh petani untuk menanam sayur-sayuran, buah, serta tanaman hias. Gunung dan pegunungan memiliki banyak manfaat. Di daerah pegunungan banyak ditumbuhi tanaman yang dapat menyerap dan menyimpan air hujan. Hal ini berguna untuk mencegah terjadinya erosi. Erosi adalah pengikisan tanah yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir dan longsor. Di daerah pegunungan muncul mata air yang akhirnya menjadi sumber air sungai. Selain itu, daerah pegunungan juga dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata karena pemandangannnya yang indah. Tanah dan suhu di gunung sangat cocok untuk perkebunan sayur, buah-buahan, dan teh.
 
2. Bukit
Bukit adalah tanah yang berbentuk kubah dan mempunyai ketinggian antara 200-300 meter. Bukit lebih rendah dari gunung. Bukit biasa dimanfaatkan untuk berladang atau berkebun oleh para petani. Tanaman yang tumbuh biasanya alang-alang, teh, sayur-mayur, serta palawija. 
 
3. Hutan
Hutan adalah daerah yang ditumbuhi banyak pohon. Di hutan terdapat banyak sekali jenis pohon. Ada pohon yang kayunya sangat keras. Ada juga pohon yang kayunya lembek. Ada hutan rimba yang selalu rindang sepanjang tahun. Ada pula hutan yang hanya berisi satu jenis pohon, misalnya hutan jati. Hutan jati ini disebut hutan homogen. Selain itu, ada juga hutan heterogen, yaitu hutan yang isinya bermacam-macam pohon.
 
Hutan memiliki banyak manfaat diantaranya adalah:
  • Sebagai paru-paru dunia; 
  • Penyimpan cadangan air; 
  • Penyedia kayu untuk berbagai keperluan; 
  • Tempat hidup flora dan fauna; dan 
  • Tempat riset dan pendidikan.
 
4. Sungai
Sungai adalah tempat air mengalir. Sungai ada yang kecil dan besar. Pada zaman dahulu sungai-sungai mengalir air yang jernih, sehingga banyak digunakan untuk mandi, mencuci, dan mengairi sawah. Di sungai banyak terdapat ikan. Orang-orang yang tinggal di dekat sungai sering menjala atau memancing ikan untuk lauk-pauk. Namun, sekarang air sungai kotor dan berbau sehingga tidak bisa digunakan untuk mandi dan mencuci. Ikan-ikan pun sudah jarang bisa ditemukan karena air sungai tercemar limbah dan cara penangkapan ikan yang salah. Kita harus menjaga kelestarian sungai karena banyak manfaatnya bagi makhluk hidup. Cara menjaga kelestarian sungai dengan cara tidak membuang sampah ke sungai, tidak menangkap ikan dengan cara meracuni, dan tidak menggunakan arus listrik untuk menangkap ikan. Penggunaan arus listrik atau racun ketika menangkap ikan akan mematikan ikan-ikan kecil dan telur-telurnya. Di samping itu, hewan-hewan kecil dan tumbuhan-tumbuhan kecil juga ikut mati.
 
 
Manfaat sungai bagi kehidupan manusia, antara lain:
  • untuk mandi, mencuci, dan memandikan ternak; 
  • untuk sarana irigasi; 
  • untuk sarana transportasi (terutama sungai-sungai besar di luar Pulau Jawa), seperti di Sumatra dan Kalimantan; dan 
  • sebagai tempat hidup berbagai macam ikan.
 
5. Danau
Danau juga termasuk lingkungan alam. Danau terjadi karena adanya cekungan di alam yang berisi air, baik dari air hujan maupun mata air yang ada di tempat tersebut. Danau-danau yang ada di Indonesia antara lain sebagai berikut.
  • Danau Singkarak di Sumatra. 
  • Danau Maninjau di Sumatra. 
  • Danau Batur di Bali. 
  • Danau Poso di Sulawesi. 
  • Danau Towuti di Sulawesi. 
  • Danau Toba di Sumatra.
 
Danau sangat bermanfaat bagi manusia. Manfaat danau bagi kehidupan manusia, antara lain, untuk keperluan-keperluan sebagai berikut:
  • tempat penampungan air, 
  • budi daya ikan air tawar, 
  • tempat wisata, 
  • irigasi atau pengairan sawah, dan 
  • sarana olahraga (dayung).
 
6. Laut dan Pantai
Laut adalah wilayah yang sangat luas dan digenangi air. Laut mempunyai banyak manfaat bagi manusia. Di dalam laut terdapat berbagai kekayaan alam, seperti ikan, minyak bumi, dan gas. Laut juga dapat dimanfaatkan untuk transportasi dan olahraga air. Daerah perbatasan antara laut dan daratan dinamakan pantai. Daerah pantai ada yang terjal dan ada pula yang landai. Pantai yang terjal banyak terdapat karang, sedangkan pantai yang landai berisi hamparan pasir. Daerah pantai yang berisi hamparan pasir banyak dimanfaatkan sebagai objek wisata. 
 
Di daerah pantai biasanya banyak ditumbuhi tanaman kelapa dan bakau. Tanaman bakau dapat digunakan untuk menahan hempasan ombak, sehingga dapat mencegah terjadinya abrasi atau erosi karena air laut. Selain itu, di bawah tanaman bakau merupakan tempat hidup ikan. Penduduk di daerah pantai banyak yang bekerja sebagai nelayan dan budidaya ikan dengan menggunakan air laut. Di samping itu, juga ada usaha pembuatan garam. Selain yang telah dijelaskan diatas laut memiliki banyak fungsi/peran/manfaat lainnya.
  • tempat hidup sumber makanan kita. 
  • pembangkit listrik tenaga ombak, pasang surut, dan angin. 
  • tempat budidaya ikan, kerang mutiara, dan rumput laut. 
  • tempat barang tambang berada. 
  • salah satu sumber air minum setelah dilakukan destilasi. 
  • sebagai jalur transportasi air. 
  • sebagai tempat cadangan air bumi. 
  • sebagai objek riset penelitian dan pendidikan.
 
7. Rawa
Rawa adalah tanah basah yang selalu digenangi air dan ditumbuhi tanaman. Tanaman yang tumbuh di rawa biasanya enceng gondok dan pandan. Air rawa selalu tergenang dan tidak mengalir seperti sungai. Biasanya berwarna cokelat tua. Di rawa banyak terdapat ikan air tawar. Masyarakat sekitar rawa mencari ikan dengan menggunakan jaring. Rawa sangat cocok untuk memelihara ikan dan udang. Sekarang ini banyak rawa-rawa yang mengalami pendangkalan karena terlalu banyaknya enceng gondok yang tumbuh. Masyarakat sekitar rawa menjaga kelestarian rawa dengan cara membuang sebagian enceng gondok. Enceng gondok ini dapat dimanfaatkan untuk membuat barang-barang kerajinan. Rawa juga dapat digunakan untuk mengairi sawah pasang surut. Rawa juga dapat digunakan sebagai objek wisata. Contoh rawa adalah Rawa Pening di Ambarawa.
 
Demikialah pembahasan mengenai pengertia lingkungan alam, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terima kasih...


Baca juga:

Pengertian Lingkungan Kerja Menurut Para Ahli

Pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai pengertian lingkungan kerja, mungkin teman-teman sudah mengetahui apa itu lingkungan kerja, tapi ada baik saya menjelaskan kembali apa itu yang dimaksud dengan Pengertian lingkungan kerja.
 
 
Pengertian Lingkungan Kerja - Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan termasuk salah satu  hal yang penting untuk diperhatikan. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap para karyawan  yang melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan kerja yang  memusatkan bagi karyawannya dapat meningkatkan kinerja. Sebaliknya  lingkungan kerja yang tidak memadai akan dapat menurunkan kinerja dan akhirnya menurunkan motivasi kerja karyawan. 
 
 
Menurut Lewa dan Subowo (2005) lingkungan kerja didesain  sedemikian rupa agar dapat tercipta hubungan kerja yang mengikat  pekerja dengan lingkungannya. Lingkungan kerja yang baik yaitu apabila  karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan  nyaman. Lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja  serta waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rencangan sistem kerja yang efisien. 

Alex S. Nitisemito (2000:183) mendefinisikan lingkungan kerja  sebagai berikut : “Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan”.
 
 
Menurut Sedarmayati (2009:21) definisi lingkungan kerja adalah sebagai berikut : “Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok”. 
 
 
Menurut Schultz & Schultz (2006) lingkungan kerja diartikan sebagai suatu kondisi yang berkaitan dengan ciri-ciri tempat bekerja terhadap perilaku dan sikap pegawai dimana hal tersebut berhubungan dengan terjadinya perubahan-perubahan psikologis karena hal-hal yang dialami dalam pekerjaannya atau dal am keadaan tertentu yang harus terus diperhatikan oleh organisasi yang mencakup kebosanan kerja, pekerjaan yang monoton dan kelelahan. 
 
 
Dari beberapa pendapat di atas, disimpulkan bahwa lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada saat bekerja, yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaannya saat bekerja. 
 
 
Jenis Lingkungan Kerja 
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yakni : (a) lingkungan kerja fisik, dan (b) lingkungan kerja non fisik. 
 
A. Lingkungan kerja Fisik
Menurut Sedarmayanti (2009) yang dimaksud dengan lingkungan kerja fisik yaitu semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja dimana dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan kerja fisik sendiri dapat dibagi dalam dua kategori, yakni : 
  1. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan (Seperti: pusat kerja, kursi, meja dan sebagainya) 
  2. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya : temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna, dan lain-lain.
 
B. Lingkungan Kerja Non Fisik 
Sadarmayanti (2009) menyatakan bahwa lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja, ataupun dengan bawahan. Lingkungan non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan. 
 
Menurut Alex Nitisemito (2000) perusahaan hendaknya dapat mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama antara tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang sama di perusahaan. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik, dan pengendalian diri. 

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian lingkungan kerja menurut para ahli, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terima kasih...
 
Baca juga: